Menurut pengaduan hukum, Phyo Hein Htut mengatakan kepada penyelidik FBI bahwa pedagang senjata di Thailand telah menghubunginya secara online dan menawarkan uang untuk menyewa penyerang untuk melukai duta besar dan memaksanya mundur.
Jika duta besar tidak mundur, maka pedagang senjata mengusulkan agar para penyerang membunuhnya, menurut pengaduan.
Phyo Hein Htut dan pedagang senjata kemudian menyetujui rencana untuk merusak mobil duta besar untuk menyebabkan kecelakaan.
Ye Hein Zaw menghubungi Phyo Hein Htut dan melakukan dua transfer uang dengan total $4.000 pada akhir Juli, menurut pengaduan.
Phyo Hein Htut mengatakan kepada FBI bahwa dia seharusnya menerima tambahan $1.000 setelah serangan itu selesai.
Baca Juga: Gagalkan Aksi Begal, Pedagang Mainan di Bekasi Akan Diberi Penghargaan Saat HUT RI Nanti
Seorang penjaga keamanan sukarelawan di misi PBB Myanmar mengatakan kepada FBI, Selasa, bahwa Phyo Hein Htut telah memberitahunya tentang rencana "untuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh atau melukai duta besar."
Pengaduan mengatakan Ye Hein Zaw mengakui bahwa dia mentransfer uang itu ke Phyo Hein Htut, bahwa dia secara teratur mengirim uang kepada orang lain atas nama pedagang senjata dan baru-baru ini memesan perjalanan ke Amerika Serikat untuk dua orang lain atas permintaan pedagang senjata.
"Para terdakwa ini mencapai lintas batas dan lautan dalam merancang plot kekerasan terhadap seorang pemimpin internasional di tanah Amerika Serikat," kata Komisaris Departemen Kepolisian New York Dermot Shea dalam sebuah pernyataan.***