PR CIREBON — Pemerintahan Thailand terguncang, setelah terjadi aksi massa yang menuntut masalah penanganan Covid-19 di negara tersebut, hingga menuntut mundur Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha.
Para pengunjuk rasa Thailand itu mengungkapkan seruan anti-pemerintah. Mereka turun ke jalan dengan mobil dan sepeda motor pada hari Minggu, 1 Agustus 2021.
Demonstran aksi massa tersebut menyatakan rasa ketidakpuasannya terhadap kebijakan penanganan pandemi Covid-19 dari PM Prayut Chan-o-cha.
Baca Juga: Kekacauan di Myanmar Belum Usai, Negara-negara ASEAN Didesak untuk Segera Tunjuk Utusan Khusus
Hal itu dipicu terjadinya lonjakan kasus penyebaran Covid-19 yang tingga, ketika negara itu berjuang dengan wabah terbesarnya hingga saat ini.
Dilansir PikiranRakyat.Cirebon.com dari Reuters, di Bangkok, para pengemudi mobil di jalanan tak henti-hentinya membunyikan klakson yang membuat bising suasana.
Dan, pengendara sepeda motor mengangkat tiga jari sebagai isyarat perlawanan yang terinspirasi oleh film "The Hunger Games".
Itu dilakukan oleh massa aksi yang menggunakan kendaraan dalam perjalanan menuju rute sepanjang 20 kilo meter dengan membentang dari Monumen Demokrasi di pusat ibu kota Thailand menuju Bandara Internasional Don Muang.