Para Pemuda Malaysia Lakukan Aksi Menuntut PM Muhyiddin Yassin Mundur Saat Pandemi Covid-19 Kian Memburuk

- 31 Juli 2021, 21:15 WIB
Lakukan aksi unjuk rasa, para pemuda Malaysia mengajukan tiga tuntutan yang salah satunya menuntut agar PM Muhyiddin Yassin mundur.
Lakukan aksi unjuk rasa, para pemuda Malaysia mengajukan tiga tuntutan yang salah satunya menuntut agar PM Muhyiddin Yassin mundur. /ANTARA/Agus Setiawan

PR CIREBON- Ratusan pemuda Malaysia berpakaian hitam berunjuk rasa pada hari Sabtu, 31 Juli 2021 di Kuala Lumpur untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19.

Tuntutan para pemuda Malaysia terhadap PM Muhyiddin Yassin itu, terjadi ketika kasus Covid-19 baru melonjak dalam gelombang yang juga telah menjadi krisis politik.

Kemarahan publik terhadap pemerintah Muhyiddin Yassin, yang mengambil alih kekuasaan pada Maret 2020 setelah membentuk koalisi dengan oposisi, telah meningkat ketika kasus Covid-19 di Malaysia melonjak delapan kali lipat sejak Januari.

Baca Juga: 3 Zodiak yang Tidak Mudah Percaya Dan Selalu Curiga, Kamu Salah Satunya?

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari AP News, infeksi harian baru menembus 10.000 pada 13 Juli untuk pertama kalinya, meskipun ada darurat virus pada Januari dan penguncian sejak 1 Juni.

Sementara itu, total kematian telah meningkat menjadi hampir 9.000 orang. Sedangkan, hampir 20 persen dari populasi telah divaksinasi lengkap.

Unjuk rasa tersebut menambah tekanan pada Muhyiddin Yassin, setelah pemerintahnya ditegur oleh raja Malaysia karena menyesatkan Parlemen atas status tindakan darurat.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Turki Masih Berlanjut, Tewaskan 4 Orang

Muhyiddin Yassin memperoleh persetujuan kerajaan untuk mendeklarasikan keadaan darurat pada bulan Januari, yang memungkinkan dia untuk menangguhkan Parlemen dan memerintah dengan peraturan tanpa persetujuan legislatif hingga 1 Agustus.

Para kritikus telah mengecam keadaan darurat itu sebagai tipu muslihat bagi Muhyiddin untuk mempertahankan kekuasaan.

Mengenakan masker wajah sambil memegang bendera dan plakat hitam, para pengunjuk rasa meneriakkan “Lawan! Bertarung!" dan “Muhyiddin mengundurkan diri.”

Baca Juga: 4 Langkah Mudah Resep Baklava khas Turki yang Manis dan Legit

Bahkan, beberapa membawa mayat tiruan yang dibungkus kain putih untuk menggambarkan jumlah kematian akibat virus yang terus bertambah.

Setelah polisi menghalangi mereka untuk berbaris ke Lapangan Kemerdekaan, mereka duduk di jalan dengan jarak satu meter dengan spanduk besar bertuliskan “Pemerintah gagal.”

Adapun, dalam unjuk rasa tersebut, mereka mengajukan tiga tuntutan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun di Jabar, Ridwan Kamil Beri Usulan untuk Pengetatan Berbasis Mikro

Diantaranya pengunduran diri Muhyiddin Yassin, dimulainya kembali sesi parlemen reguler dan moratorium pinjaman otomatis untuk membantu mereka yang terkena pandemi.

Mereka membubarkan diri dengan damai setelah hampir dua jam.

Parlemen dibuka kembali Senin untuk pertama kalinya tahun ini setelah Muhyiddin menyerah pada tekanan dari raja, tetapi itu hanya untuk memberi tahu anggota parlemen tentang pandemi dan debat dilarang.

Baca Juga: Siapa yang akan Kamu Bantu Pertama? Jawabanmu Mampu Ungkapkan Karakter Inti dari Dirimu

Raja Sultan Abdullah Sultan Abdullah pada hari Kamis menegur pemerintah karena menyesatkan Parlemen tentang pembatalan peraturan darurat, tetapi Muhyiddin bersikeras pemerintahannya tidak melanggar konstitusi.

Raja mengatakan dia tidak memberikan persetujuannya atas pembatalan tersebut dan telah mengatakan kepada pemerintah untuk membahas masalah ini untuk diperdebatkan di Parlemen, yang dapat mengarah pada pemungutan suara yang dapat menguji mayoritas Muhyiddin.

Muhyiddin mengatakan bahwa raja harus bertindak atas saran Kabinet.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Sangat Mencintai Diri Sendiri, Leo Anggap Mereka Paling Sempurna di Planet!

Pertikaian publik telah memicu krisis konstitusional dan melemahkan posisi Muhyiddin sebagai anggota parlemen menuduh pemerintah makar.

Partai terbesar dalam aliansi yang berkuasa telah mendukung seruan agar Muhyiddin mundur.

Parlemen telah ditunda hingga Senin tetapi tidak jelas apakah mosi tidak percaya terhadap Muhyiddin akan diizinkan.***

Editor: Arman Muharam

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah