Rentetan Kisruh di Afrika Selatan, Terjadi Penjarahan: Lebih dari 70 Korban Tewas dan 1.000 Orang Ditangkap

- 15 Juli 2021, 05:30 WIB
Potret ilustrasi bendera Afrika Selatan - Akibat pemenjaraan Presiden Jacob Zuma, penjarahan tak terkendalikan terjadi di Afrika Selatan tewaskan 70 orang dan 1.000 orang ditangkap.
Potret ilustrasi bendera Afrika Selatan - Akibat pemenjaraan Presiden Jacob Zuma, penjarahan tak terkendalikan terjadi di Afrika Selatan tewaskan 70 orang dan 1.000 orang ditangkap. //Pixabay

Baca Juga: 4 Camilan Khas India yang Cocok Dinikmati Bersama Teh Hangat Saat Hujan

2. Ketakutan tumbuh karena kekurangan makanan.

Ketika kekerasan berlanjut, penjarahan telah menghantam rantai pasokan dan jaringan transportasi di wilayah Johannesburg dan provinsi tenggara KwaZulu-Natal, mengirimkan gelombang kejutan pada pengiriman barang dan jasa di seluruh negeri.

Di luar cabang supermarket populer di wilayah Eastman Durban utara, sekitar 400 orang mulai mengantre untuk membeli makanan, beberapa jam sebelum toko itu akan dibuka.

Christo van der Rheede, direktur eksekutif organisasi petani terbesar, AgriSA, mengatakan para produsen berjuang keras untuk membawa hasil panen mereka ke pasar karena jaringan logistik sedang berantakan.

“Kami membutuhkan pemulihan hukum dan ketertiban sesegera mungkin, karena kami akan mengalami krisis kemanusiaan besar-besaran,” kata van der Rheede kepada kantor berita.

Baca Juga: 'Disangka' Telah Bajak Akun Medsos dr.Lois, dr.Tirta ke Deddy Corbuzier: Mending Gua Bajak Akun Lu

3. Jaringan Rumah Sakit Nasional (NHN), yang mewakili 241 rumah sakit, telah memperingatkan dampak kekerasan yang sedang berlangsung pada layanan perawatan kesehatan negara itu, menurut media lokal IOL.

Karena kerusuhan, petugas kesehatan tidak dapat meninggalkan rumah mereka menyebabkan kekurangan staf yang mengerikan.

Sementara persediaan makanan hampir habis di beberapa rumah sakit, menurut pernyataan NHN yang dilaporkan oleh IOL.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah