PBB Desak Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi: Kami Prihatin pada Penangkapan Sewenang-wenang

- 2 Juli 2021, 17:10 WIB
PBB mendesak pihak militer Myanmr untuk segera membebaskan Aung San Suu Kyi, ungkap prihatin pada penangkapan sewenang-wenang.
PBB mendesak pihak militer Myanmr untuk segera membebaskan Aung San Suu Kyi, ungkap prihatin pada penangkapan sewenang-wenang. /REUTERS/Athit Perawongmetha/

PR CIREBON – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak militer Myanmar untuk membebaskan Peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint saat ini juga.

Hal itu diungkapkan seorang juru bicara PBB, sehari setelah ribuan tahanan lainnya di Myanmar, yang mendukung Aung San Suu Kyi, dibebaskan sejak kudeta.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari dan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Melonjak, Zubairi Djoerban: Saya Tidak Mengerti Mengapa Kita Terkejut

"Kami mengulangi seruan kami untuk segera membebaskan semua orang yang ditahan secara sewenang-wenang, termasuk Presiden Win Myint dan anggota dewan negara bagian Aung San Suu Kyi," kata Eri Kaneko, juru bicara asosiasi untuk Guterres pada Kamis, 1 Juli 2021.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 tahanan pada Rabu sebelumnya.

Beberapa di antara mereka adalah wartawan dan lainnya yang menurut militer ditahan atas tuduhan penghasutan karena ikut serta dalam protes menentang militer.

Baca Juga: Doakan Sang Ibu dan Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Aku Sayang Kalian Berdua

Banyak penentang militer telah ditahan, dan beberapa dihukum, di bawah undang-undang yang mengkriminalisasi komentar yang dapat menyebabkan ketakutan atau menyebarkan berita palsu.

Aung San Suu Kyi diadili untuk pelanggaran serupa dan tetap dalam tahanan.

“Kami tetap sangat prihatin atas berlanjutnya kekerasan dan intimidasi, termasuk penangkapan sewenang-wenang oleh aparat keamanan,” kata Kaneko.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Bulan Juli 2021, Libra, Scorpio, Sagitarius, Berhentilah Berkelahi dan Mulai Mencintai

Untuk menandai bulan kelima sejak kudeta, ratusan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di kota terbesar di negara itu, Yangon, dan membakar seragam tentara serta meneriakkan seruan untuk demokrasi.

Protes itu adalah salah satu yang terbesar di Yangon dalam beberapa pekan terakhir, meskipun demonstrasi menentang militer berlangsung setiap hari di banyak bagian Myanmar.

“Apa yang kita inginkan? Demokrasi! Demokrasi!" teriak pengunjuk rasa saat mereka berlari melalui jalan-jalan dengan nyala api berwarna-warni.

Baca Juga: Beri Dukungan untuk Vicky Prasetyo, Kalina Ocktaranny: Lelaki Nyeleneh yang Berhasil Taklukan Hatiku

Mereka kemudian membakar seragam militer sebelum bubar.

Reuters tidak segera dapat menghubungi juru bicara militer untuk memberikan komentar.

Tentara Myanmar telah berjuang untuk memaksakan otoritasnya sejak kudeta. Mereka telah menghadapi protes, pemogokan yang melumpuhkan sektor publik dan swasta, dan kebangkitan konflik di perbatasan.

Baca Juga: ARMY Wajib Tahu! Ini Judul Lagu BTS yang Ditulis Ed Sheeran danTanggal Rilis dari Versi CD 'Butter'

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan lebih dari 6.400 orang telah ditangkap militer sejak kudeta. Data ini menempatkan korban tewas lebih dari 880, jumlah yang menurut militer dibesar-besarkan.

Militer Myanmar mengatakan pengambilalihan itu sejalan dengan konstitusi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x