PR CIREBON – Kekacauan yang terjadi di Myanmar akibat kudeta oleh militer yang kemudian diprotes rakyat masih belum berakhir.
Militer Myanmar telah menangkap dan menembak ratusan orang dari berbagai kalangan yang melakukan protes terhadap kudeta.
Kini, militer Myanmar kembali menangkap rakyatnya, namun alih-alih pengunjuk rasa, yang ditangkap adalah pengacara yang membela tahanan politik.
Baca Juga: Kim Jong Un Akui Korea Utara Alami Kekurangan Pangan, Pengamat: Rezim Telah Kehilangan Kendali...
Dalam sebulan terakhir, setidaknya lima pengacara telah ditangkap di seluruh Myanmar karena membela politisi dan aktivis.
Pada akhir Mei, misalnya, polisi menangkap Thein Hlaing Tun, pengacara untuk ketua Dewan Naypyidaw yang digulingkan Myo Aung, seorang terdakwa bersama Aung San Suu Kyi.
Sejak kudeta, rezim militer telah membunuh sekitar 883 pengunjuk rasa sipil dan menangkap, mendakwa atau menghukum lebih dari 6.000 lawan.
Baca Juga: 3 Zodiak Ini Harus Berjuang Lalui Minggu yang Berat Selama 28 Juni-4 Juli 2021
Hal itu diutarakan oleh Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, yang terus memantau situasi.