PBB Serukan Penghentian Aliran Senjata ke Myanmar, Sebut Potensi Perang Saudara Skala Besar Dapat Terjadi

- 19 Juni 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi - Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021.
Ilustrasi - Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. /REUTERS/Stringer//

PR CIREBON - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 18 Juni 2021, menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar.

Majelis Umum PBB juga mendesak militer untuk menghormati hasil pemilihan November dan membebaskan tahanan politik, termasuk pemimpin Aung San Suu Kyi.

Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi itu dengan dukungan 119 negara beberapa bulan setelah militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta 1 Februari.

Baca Juga: Varian Covid-19 Asal India Disinyalir Picu Lonjakan Kasus Corona di Indonesia, Pemerintah Percepat Vaksinasi

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, utusan khusus PBB untuk Myanmar mengatakan bahwa risiko perang saudara skala besar bisa terjadi jika resolusi tak dilakukan.

"Risiko perang saudara skala besar adalah nyata," kata utusan khusus PBB untuk Myanmar Christine Schraner Burgener kepada Majelis Umum setelah pemungutan suara.

"Waktu sangat penting. Kesempatan untuk membalikkan pengambilalihan militer semakin menyempit,” lanjutnya.

Baca Juga: Taylor Swift Akan Rilis Ulang Album Red 2012, Pertama Kalinya 30 Lagu dalam Satu Album

Beberapa negara yang menjauhkan diri dari konflik Myanmar mengatakan krisis tersebut adalah masalah internal bagi Myanmar.

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x