PBB Serukan Penghentian Aliran Senjata ke Myanmar, Sebut Potensi Perang Saudara Skala Besar Dapat Terjadi

- 19 Juni 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi - Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021.
Ilustrasi - Tentara Myanmar berjalan di sepanjang jalan selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021. /REUTERS/Stringer//

Yang lain mengatakan resolusi tak akan membantu.

Sementara beberapa negara mengeluh itu tidak cukup mengatasi penderitaan Muslim Rohingya.

Baca Juga: Evelina Witanama Bakal Main di Sinteron Ikatan Cinta, Siap Adu Akting dengan Amanda Manopo dan Arya Saloka

Duta Besar Uni Eropa untuk PBB Olof Skoog mengutuk penyalahgunaan senjata oleh militer Myanmar.

"Ini mendelegitimasi junta militer, mengutuk penyalahgunaan dan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri dan menunjukkan keterasingannya di mata dunia," terangnya

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendorong Majelis Umum untuk bertindak.

Baca Juga: Wanita Asal Inggris Oleskan Lem Perekat Kuku Palsu ke Matanya hingga Kesakitan, Begini Alasannya

"Kita tidak bisa hidup di dunia di mana kudeta militer menjadi norma. Ini sama sekali tidak dapat diterima," terang Antonio Guterres

Militer mengutip penolakan pemerintah untuk mengatasi apa yang dikatakannya sebagai penipuan dalam pemilihan November sebagai alasan kudeta.

Sementara pengamat internasional mengatakan pemungutan suara itu adil.***

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah