PR CIREBON – Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan bahwa diperkirakan 230.000 orang telah mengungsi akibat kekerasan dan pertempuran di Myanmar tahun ini.
Selain itu, badan kemanusiaan PBB menyebut pada pengungsi dari Myanmar itu membutuhkan bantuan.
Hingga saat ini, Myanmar masih berada dalam krisis sejak panglima militer Min Aung Hlaing memimpin kudeta terhadap pemerintah terpilih pada Februari lalu.
Baca Juga: 6 Manfaat Beras Merah Bagi Kesehatan, Ampuh Kontrol Tingkat Kolesterol
Tindakan kudeta itu memicu protes nasional, gerakan pembangkangan sipil massal dan, baru-baru ini pembentukan tentara sipil.
“Pengungsi serta masyarakat di daerah yang terkena bencana sangat membutuhkan berbagai bantuan kemanusiaan.
“Termasuk makanan dan bahan dasar rumah tangga, tempat tinggal, akses ke perawatan kesehatan, air dan sanitasi, serta berbagai layanan perlindungan, termasuk dukungan psikososial,” jelas laporan yang dirilis oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Badan PBB itu mengatakan operasi bantuan sedang berlangsung tetapi terhalang oleh bentrokan bersenjata, kekerasan dan ketidakamanan di negara itu.