AS Batasi Ekspor pada Beberapa Perusahaan Tiongkok di Xinjiang, Sebut Adanya Pelanggaran Hak Asasi Manusia

- 24 Juni 2021, 11:00 WIB
AS membatasi ekspor pada beberapa perusahaan berikut yang berbasis di Xinjiang, Tiongkok, akibat dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
AS membatasi ekspor pada beberapa perusahaan berikut yang berbasis di Xinjiang, Tiongkok, akibat dugaan pelanggaran hak asasi manusia. /Reuters/

Para pejabat AS menyebut bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan pembatasan produsen surya Tiongkok di Xinjiang.

Di perusahaan itu, sebagian besar pasokan global polysilicon yang digunakan dalam panel surya bersumber.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor Gol Lainnya, Usai Samakan Kedudukan untuk Timnya

“Ini pemahaman saya bahwa pemerintahan Biden sekarang sedang dalam proses menilai apakah itu akan menjadi target sanksi atau tidak,” kata utusan iklim Biden, John Kerry, kepada Dewan Perwakilan Rakyat AS pada bulan Mei, merujuk pada produk surya di Xinjiang.

XPCC dikirim ke Xinjiang pada 1950-an untuk membangun pertanian dan pemukiman. Perusahan itu tetap kuat di sektor energi dan pertanian kawasan, beroperasi hampir seperti negara paralel.

AS juga melarang impor kapas dari XPCC pada bulan Desember, dengan alasan buruh budak.

Baca Juga: Cara Mudah Mengenali Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening, Penurunan Berat Badan Menjadi Salah Satunya!

Departemen Keuangan AS tahun lalu memberi sanksi kepada XPCC karena pelanggaran hak serius terhadap etnis minoritas.

Pada bulan Maret, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap dua pejabat Tiongkok  sehubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di wilayah Xinjiang.

Salah satu pejabat yang terkena sanksi adalah Wang Junzheng, sekretaris Komite Partai XPCC.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah