AS Batasi Ekspor pada Beberapa Perusahaan Tiongkok di Xinjiang, Sebut Adanya Pelanggaran Hak Asasi Manusia

- 24 Juni 2021, 11:00 WIB
AS membatasi ekspor pada beberapa perusahaan berikut yang berbasis di Xinjiang, Tiongkok, akibat dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
AS membatasi ekspor pada beberapa perusahaan berikut yang berbasis di Xinjiang, Tiongkok, akibat dugaan pelanggaran hak asasi manusia. /Reuters/

PR CIREBON – Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 24 Juni 2021 waktu setempat membatasi ekspor ke lima perusahaan Tiongkok yang dikatakan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.

Beberapa perusahaan Tiongkok yang dibatasi AS karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia itu termasuk produsen besar polysilicon di Xinjiang untuk industri panel surya.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, menurut pemerintah AS, perusahaan-perusahaan Tiongkok itu terdaftar atas pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran terhadap warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya.

Baca Juga: Cobalah Buat Minuman Ini, untuk Kesehatan Hati Anda!

Departemen Perdagangan AS mengatakan pelanggaran hak asasi manusia tersebut termasuk perusahaan yang menerima atau menggunakan kerja paksa.

Perusahaan yang ditambahkan ke Daftar Entitas Departemen Perdagangan termasuk Industri Silikon Hoshine; Xinjiang Daqo New Energy, sebuah unit dari Daqo New Energy Corp.

Ada pula Xinjiang East Hope Nonferrous Metals, anak perusahaan dari raksasa manufaktur East Hope Group yang berbasis di Shanghai; Bahan Energi Baru GCL Xinjiang dan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang (XPCC).

Baca Juga: Ramalan Horoskop Karier Keuangan, 24 Juni 2021: Taurus Jangan Malas, Gemini Banyak Inspirasi, Cancer Disiplin

Setidaknya beberapa perusahaan adalah produsen utama silikon monokristalin dan polisilikon yang digunakan dalam produksi panel surya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x