PR CIREBON – Sebuah dokumen lama yang baru-baru ini diperoleh dari Departemen Kehakiman AS merinci upaya mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kepala stafnya, dan sekutu lainnya saat itu.
Dalam dokumen yang dirilis pada Selasa, 15 Juni 2021 waktu setempat itu, Donald Trump dan sekutunya menekan departemen tersebut agar menentang hasil pemilihan presiden 2020.
Komite Pengawasan dan Reformasi DPR, yang menerima dokumen dari Departemen Kehakiman AS, menguraikan serangkaian tawaran dari Donald Trump, mantan kepala stafnya Mark Meadows dan seorang pengacara swasta luar.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, mereka mendorong departemen untuk bertindak atas klaim pemilihan palsu mantan presiden Partai Republik itu.
Selama berminggu-minggu setelah pemilihan pada November 2020 lalu, Donald Trump dan sekutunya menegaskan bahwa kekalahannya disebabkan oleh penipuan pemilih yang meluas di seluruh AS.
Tim kampanye dan pendukung lainnya mengajukan puluhan tuntutan hukum di pengadilan yang menentang hasil pemilu. Semuanya ditolak karena tidak ada kecurangan yang ditemukan.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Bahasa Indonesia Lagu 'riBBon' - Bambam GOT7
Akan tetapi, Donald Trump terus mengklaim pemilihan itu dicurangi.