Silwan terletak di selatan Kota Tua Yerusalem, bersebelahan dengan temboknya.
Setidaknya 33.000 warga Palestina tinggal di lingkungan itu, yang telah menjadi sasaran organisasi pemukim Israel selama bertahun-tahun.
Dalam beberapa kasus, penduduk Palestina terpaksa berbagi rumah dengan pemukim.
Baca Juga: Guru Ngaji Cabuli Muridnya yang Berumur 7 hingga 9 Tahun, Polisi: Ada 5 Anak yang Menjadi Korban
Beberapa dari keluarga ini telah tinggal di Silwan selama lebih dari 50 tahun sejak mereka mengungsi dari Kota Tua pada 1960-an.
Pada tahun 2001, Ateret Cohanim, sebuah organisasi pemukim Israel yang bertujuan untuk memperoleh tanah dan meningkatkan kehadiran Yahudi di Yerusalem Timur yang diduduki, mengambil alih kepercayaan tanah Yahudi yang bersejarah.
Didirikan pada abad ke-19, perwalian tersebut membeli tanah di daerah tersebut untuk merelokasi orang-orang Yahudi Yaman pada saat itu. Organisasi pemukim telah mengklaim di pengadilan bahwa kepercayaan yang dikendalikannya memiliki tanah.
Di bawah hukum Israel, jika orang Yahudi dapat membuktikan bahwa keluarga mereka tinggal di Yerusalem Timur sebelum berdirinya Israel pada tahun 1948, mereka dapat meminta "pengembalian" properti mereka.