Hengari mengatakan permintaan maaf resmi dari Jerman diharapkan, bahwa modalitas implementasi hanya dapat dimulai setelah Presiden berbicara dengan masyarakat yang terkena dampak.
Kepala tertinggi Herero Vekuii Rukoro mengatakan kepada Reuters bahwa perjanjian yang dilaporkan itu "terjual habis".
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Jumat, 28 Mei 2021, Kementerian luar negeri Jerman tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Baca Juga: Teori Laboratorium Wuhan Tentang Covid-19 Kian berkembang, Tiongkok Sebut AS Sebarkan Konspirasi
Ketika ditanya apakah kesepakatan sudah dekat, seorang juru bicara kementerian luar negeri Jerman mengatakan menteri telah memperbarui kabinet pada hari sebelumnya.
Mengenai status negosiasi dan bahwa Jerman menjaga perjanjian kerahasiaan dengan Namibia.
Diperkirakan 65.000 dari 80.000 Herero yang tinggal di Afrika Barat Daya Jerman, dan 10.000 dari sekitar 20.000 Namas, dikatakan telah meninggal selama periode tersebut.
Media Namibia melaporkan sebelumnya pada hari Kamis bahwa Jerman telah setuju untuk mendanai program infrastruktur.
Juga perawatan kesehatan dan pelatihan senilai 1,1 miliar euro yang secara langsung akan bermanfaat bagi masyarakat yang terkena dampak.