Teori Laboratorium Wuhan Tentang Covid-19 Kian berkembang, Tiongkok Sebut AS Sebarkan Konspirasi

- 27 Mei 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi. Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, menuduh AS
Ilustrasi. Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, menuduh AS /Pixabay/ Fernando Zhiminaicela

PR CIREBON- Pada Rabu, 26 Mei 2021, Tiongkok menuduh Amerika Serikat (AS) "menyebarkan teori konspirasi dan disinformasi" ketika teori itu muncul kembali bahwa Covid-19 muncul dari laboratorium Wuhan, serta mendesak Washington untuk membuka fasilitas virologi untuk diawasi.

Dipimpin oleh AS, tekanan semakin meningkat untuk penyelidikan baru tentang asal-usul Covid-19 setelah misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Tiongkok, yang dilanda penundaan dan beban politik, mengembalikan temuan yang tidak meyakinkan.

Institut Virologi Wuhan kembali menjadi sorotan setelah sebuah laporan di The Wall Street Journal, mengutip intelijen AS, mengatakan tiga pekerja laboratorium di sana dirawat di rumah sakit pada November 2019 dengan gejala mirip Covid-19, sebulan sebelum kasus pandemi pertama diumumkan.

Baca Juga: Facebook Tidak Lagi Hapus Postingan yang Menyebut Covid-19 Adalah Buatan Manusia, Berikut Penjelasannya

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari India Today, surat kabar itu juga mengatakan para peneliti telah mengumpulkan sampel tujuh tahun sebelumnya dari sebuah tambang di barat daya Tiongkok, tempat para penambang terjangkit penyakit misterius dari Covid-19 baru yang ditularkan oleh kelelawar.

Mengulangi penolakan laporan sebelumnya, Zhao Lijian, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, menuduh AS "menyebarkan teori konspirasi dan disinformasi seperti kebocoran laboratorium".

Sebuah teori bahwa virus pembunuh bocor dari laboratorium Tiongkok pada awalnya dipicu oleh, antara lain, oleh pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Ketum PSSI Iwan Bule Memutuskan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Tetap Ada Degradasi

Zhao mengatakan itu "tidak menghormati" penyelidikan WHO untuk menghidupkan kembali teori, dan berisiko "merusak solidaritas global untuk melawan virus".

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x