Satu-satunya Tempat Produksi Peralatan Medis di Gaza Dihancurkan Israel, Palestina: Kami Tidak Akan Menyerah

- 26 Mei 2021, 09:15 WIB
Agresi militer Israel di Jalur Gaza banyak menghancurkan bangunan penting sebagai tempat inovatif dan komersial.
Agresi militer Israel di Jalur Gaza banyak menghancurkan bangunan penting sebagai tempat inovatif dan komersial. /REUTERS/Mohammed Salem

PR CIREBON — Banyak bangunan penting sebagai tempat inovatif dan komersial yang merupakan sumber daya yang tak ternilai untuk kantong blokade menjadi target lalu dihancurkan pasukan Israel dalam agresinya di Jalur Gaza, Palestina.

Salah satunya, yakni Tashkeel 3D, yang dibangun berkat kerja keras, keringat, dan upaya selama bertahun-tahun untuk menjadi sebuah perusahaan percetakan 3D, milik Mohammed Abu Matar.

Di mana, fasilitasnya menjadi satu-satunya fasilitas di seluruh Jalur Gaza,Palestina, yang mampu memproduksi peralatan medis pokok seperti stetoskop dan torniket, barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit Gaza tetapi sulit diperoleh di bawah blokade Israel-Mesir selama 14 tahun.

Baca Juga: Rusia Hargai Tekad Presiden Korea Selatan Moon Jae In dalam Menjaga Hubungan Bilateral Kedua Negara

Hal itu dikarenakan, sejumlah besar bahan dan persediaan telah dilarang oleh Israel untuk memasuki Jalur Gaza selama bertahun-tahun karena diklasifikasikan sebagai "penggunaan ganda".

Hingga pencetakan Tashkeel 3D Abu Matar sebagai cara untuk menghindari blokade dan dijadikan tempat mencetak barang-barang medis penting guna menyelamatkan jiwa warga Palestina.

Tapi, pada 18 Mei 2021 pukul 6 pagi waktu Palestina, serangan udara Israel meratakan gedung yang menampung laboratorium tersebut hingga porak poranda luluh lantak—sebuah tragedi bagi Abu Matar dan timnya yang terdiri dari tiga orang.

Baca Juga: Rusia Harapkan Gangguan pada Dialog dengan Amerika Serikat Dapat Dihapus

“Ketika saya mendengar berita itu, semua ingatan saya tentang tempat itu berlari di depan mata saya seperti film. Karena tempat itu adalah impian masa kecil saya yang dibangun dengan penuh keringat dan air mata,” ungkap Abu Matar, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x