Puluhan Orang Tewas saat Festival Api Unggun di Israel, Benjamin Netanyahu: Bencana Besar

- 30 April 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi bendera Israel - Benjamin Netanyahu mengatakan peristiwa tewasnya puluhan orang dalam festival api unggun di Israel sebagai bencana besar.*
Ilustrasi bendera Israel - Benjamin Netanyahu mengatakan peristiwa tewasnya puluhan orang dalam festival api unggun di Israel sebagai bencana besar.* /Pixabay /PublicDomainPictures



PR CIREBON - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tanggapi soal puluhan orang yang tewas dalam kerumunan di sebuah festival api unggun keagamaan di Israel pada Jumat, 30 April 2021.

Benjamin Netanyahu mengatakan peristiwa tewasnya puluhan orang dalam festival api unggun di Israel ini sebagai sebagai bencana besar.

Kejadian tewasnya puluhan orang dalam festival api unggun tersebut dimulai ketika puluhan ribu orang Yahudi ultra-Ortodoks memadati makam orang bijak abad ke-2 Rabbi Shimon Bar Yochai di Galilea.

Baca Juga: Disebut Salting hingga Tak Kuat Melihat Mata Billy Syahputra, Memes Prameswari: Ih Gosip deh Ya

Hal ini dilakukan untuk memperingati Lag B'Omer tahunan yang mencakup doa sepanjang malam, lagu-lagu mistis, dan tarian.

Saksi mata mengatakan orang-orang sesak napas atau diinjak-injak di lorong yang padat.

Beberapa tidak diketahui sampai sistem PA membunyikan seruan untuk membubarkan, ketika orang banyak memadati lereng Gunung Meron yang menentang peringatan Covid-19.

Baca Juga: Rela Lakukan Hal ini saat Berperan sebagai Aldebaran! Arya Saloka ke Amanda Manopo: ini Tersangkanya

Helikopter telah mengangkut orang-orang yang terluka ke rumah sakit di Israel utara, kata layanan ambulans Magen David Adom (MDA).

Militer Israel mengatakan pasukan pencarian dan penyelamatan dan tim medis dikerahkan.

Petugas ambulans menggambarkan insiden itu sebagai penyerbuan dan mengatakan 103 orang terluka, termasuk puluhan tewas.

Baca Juga: Puluhan Ton Ikan Mati Terdampar di Lebanon, Diduga karena Limbah dan Polusi Tercemar

Saluran 12 menyebutkan jumlah korban tewas 40 orang. Ini termasuk anak-anak, kata saksi mata.

"Kami berdiri dan menunggu teman-teman kami, kami akan masuk ke dalam untuk menari dan semacamnya dan tiba-tiba kami melihat paramedis dari MDA berlari, seperti mid-CPR pada anak-anak," kata Shlomo Katz, 36, dikutip dari situa Japan Today.

Dia kemudian melihat ambulans keluar satu per satu dan menyadari ada sesuatu yang tidak beres.

Baca Juga: Prihatin Ada Praktik Antigen Bekas, Jansen Sitindaon: BUMN Punya Negara Aja Begitu

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x