Demi Situs Suci, Putra Mahkota Saudi Dikabarkan Dukung Rencana Israel untuk Gulingkan Raja Yordania

- 27 April 2021, 09:40 WIB
Ilustrasi bendera Israel - Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dikatakan telah mendukung plot Israel untuk menggulingkan Raja Yordania Abdullah II.*
Ilustrasi bendera Israel - Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dikatakan telah mendukung plot Israel untuk menggulingkan Raja Yordania Abdullah II.* //Pixabay /PublicDomainPictures


PR CIREBON - Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman dikatakan telah mendukung plot Israel untuk menggulingkan Raja Yordania Abdullah II.

Perjanjian dukungan itu diberi imbalan perwalian situs suci di kota Yerusalem yang diduduki.

Dikutip CirebonPikiran-Rakyat.com dari Middle East News, seorang pejabat keamanan Yordania yang mengatakan bahwa upaya untuk menggulingkan Raja Abdullah II adalah "skema" yang melibatkan Israel, UEA, Arab Saudi, dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Tiba-Tiba Nagita Slavina Menangis Lihat Rafathar dan Gempi, Gisel: Nanti Ada yang Kecil Lagi

Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya itu, kudeta "besar dan rumit" melibatkan banyak pihak.

Akan tetapi raja berhasil menggagalkannya dengan tenang dengan tetap menjaga keseimbangan internal dan regional.

"Kewaspadaan raja dan gerakan cepat militer dan pasukan keamanan telah menggagalkan upaya kudeta untuk menggulingkannya dan menggantikannya dengan saudaranya Pangeran Hamzah Bin Al-Hussein," kata sumber itu.

Baca Juga: Kronologi Ditemukannya Kapal Selam KRI Nanggala 402 hingga Rencana Evakuasi oleh ISMERLO

Israel, lanjut sumber tersebut, berencana untuk menggulingkan Raja Abdullah II karena penolakan Yordania terhadap 'kesepakatan damai AS untuk Timur Tengah' yang dijuluki 'kesepakatan abad ini'.

Amman memandang skema ini adalah upaya Israel sebagai rencana untuk "mencari tanah air alternatif bagi Palestina. dan mencaplok Lembah Yordan ke Israel ".

Surat kabar itu menambahkan bahwa putra mahkota Saudi setuju untuk mendukung skema Israel dengan imbalan transfer perwalian atas situs-situs suci di Yerusalem yang diduduki dari Yordania ke Arab Saudi.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Pelantikan Sahrul Gunawan hingga The Penthouse Season 3 Mulai Proses Syuting

Dengan persetujuan AS, lanjutnya, Mohammed bin Salman memberi wewenang kepada mantan kepala istana kerajaan, Basem Awadallah, untuk membuat persiapan yang diperlukan untuk pengalihan kekuasaan di tingkat keluarga.

Sementara kepala Fatah yang digulingkan Muhammad Dahlan ditugaskan untuk memobilisasi orang-orang Palestina di Yordania dan suku lokal.

Menurut laporan itu, Arab Saudi mempersenjatai beberapa suku selatan, memberikan kewarganegaraan kepada mereka sebagai imbalan untuk melakukan tindakan militer jika perlu. ***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x