Remaja Malaysia Unggah Lelucon Tak Pantas Gurunya di TikTok, Picu Reaksi Satu Negara

- 30 April 2021, 15:00 WIB
Seorang remaja Malaysia yang mengunggah lelucon gurunya yang tak pantas di Tiktok.
Seorang remaja Malaysia yang mengunggah lelucon gurunya yang tak pantas di Tiktok. / REUTERS/Lim Huey Teng/

PR CIREBON - Seorang remaja Malaysia Ain Husniza Saiful Nizam pulang dari sekolah minggu lalu dan menunggah video di TikTok.

Remaja Malaysia itu mengunggah di Tiktok, video dari seorang guru laki-laki yang melontarkan dugaan lelucon mengenai pemerkosaan di kelas.

Sontak video remaja Malaysia itu menjadi viral di TikTok dalam semalam, memicu debat nasional tentang pendidikan seks bagi remaja.

Baca Juga: Soroti Dua Hal Soal Babi Ngepet, Ridwan Kamil: Hoaks dan Tetangga Julid

Juga tentang kebencian terhadap wanita, dan kekerasan seksual di Malaysia, di mana tema itu dianggap tabu.

"Ada banyak siswa yang telah mengungkapkan cerita mereka sendiri kepada saya," kata Ain Husnia, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Jumat, 30 April 2021.

"Tetapi orang-orang tidak mengambil tindakan apa pun atas apa yang dikatakan siswa. Dan bagi saya, itu sangat, sangat menyedihkan," ujarnya.

Baca Juga: 11 Cara Mengendalikan Amarah Agar Tetap Tenang, Salah Satunya Meregangkan Otot

Remaja berusia 17 tahun, yang suka menggambar dan menonton anime Jepang itu mengatakan dia selalu blak-blakan tentang masalah sosial.

Namun, dia tidak mengharapkan tanggapan "luar biasa" terhadap video, yang telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali di TikTok.

Perdebatan tersebut mendorongnya untuk membuat tagar #MakeSchoolASaferPlace.

Baca Juga: Densus 88 Belum Bisa Terlibat Meski KKB Papua Sudah Dinyatakan Pemerintah sebagai Kelompok Teroris

Dia mengharapkan hal itu dapat mendorong remaja lain untuk mengemukakan masalah yang mereka hadapi di sekolah, termasuk masalah lain seperti rasisme.

"Gerakan kami berfokus untuk membuat sekolah menjadi lingkungan yang lebih aman bagi setiap siswa, apa pun jenis kelamin Anda, baik perempuan maupun laki-laki," kata Ain Husnia.

Tagar mulai menjadi tren saat Ain Husnia mengeksplorasi reaksi yang dia terima dari beberapa siswa dan guru, yang menuduhnya menarik perhatian negatif ke sekolahnya.

Baca Juga: Bayar Zakat Fitrah secara Digital, Apakah Boleh? Simak Penjelasannya

Dia juga mendapat ancaman pemerkosaan dari teman sekolahnya, serta komentar cabul tentang penampilannya dari beberapa pengguna media sosial.

Orang tua Ain mengatakan bahwa mereka awalnya tidak yakin bagaimana harus menanggapi.

Akan tetapi, mereka memutuskan untuk melaporkan ucapan guru dan ancaman pemerkosaan tersebut kepada polisi.

Baca Juga: Dikenal Miliki Jadwal Kerja yang Padat, Tengok Dimas Ahmad Ulik Kesibukan Raffi Ahmad di Lokasi Syuting

“Kalau kami bersikap seperti biasa, atau terus menyepelekan ucapan seperti 'lelucon' belaka, anak-anak saya yang lebih kecil mungkin akan mengalami hal ini juga dengan guru yang sama,” kata ibu Ain Husnia, Norshaniza Sharifudin, yang memiliki lima orang anak.

Polisi telah berjanji untuk menyelidiki keluhan Ain Husnia, sementara Kementerian Wanita menyerukan tindakan yang lebih kuat atas lelucon pemerkosaan, pernyataan seksis, dan tindakan mempermalukan tubuh.

Kementerian Pendidikan Malaysia pada Rabu mengatakan akan menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Mafia In The Morning' - ITZY dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Cheryl Fernando dari kelompok advokasi pendidikan Pemimpin GSL mengatakan siswa seperti Ain mewakili generasi baru yang tidak takut menggunakan media sosial untuk berbicara.

"Sangat penting bagi para guru dan pemimpin untuk mengetahui bagaimana menghadapi para siswa ini," katanya.

"Ini adalah generasi yang memiliki terlalu banyak akses ke teknologi dan ke media sosial apa pun yang mereka inginkan dan ini dapat menjangkau seluruh dunia," tandasnya.***

 

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah