Menteri kesehatan asosiasi juga sedang mempertimbangkan penetapan harga minimum untuk produk tembakau.
Cancer Society Selandia Baru menyambut baik proposal tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka akan membantu dan mendukung upaya pemerintah.
“Proposal ini lebih dari sekadar membantu orang untuk berhenti (merokok). Pemerintah menunjukkan komitmen untuk mencegah kaum muda mulai merokok dan menurunkan tingkat merokok,” kata kepala eksekutif Cancer Society, Lucy Elwood.
“Tembakau adalah produk konsumen paling berbahaya dalam sejarah dan perlu dihentikan secara bertahap,” tambahnya.
Partai sayap kanan ACT Selandia Baru mengkritik proposal tersebut, dengan mengatakan mereka akan mempengaruhi orang miskin secara tidak proporsional.
"Perokok Selandia Baru yang paling tidak mampu akan membelanjakan lebih banyak (uang) untuk kebiasaan (merokok) mereka dan pada gilirannya merugikan orang-orang di sekitar mereka jika pemerintah mengamanatkan lebih rendah nikotin," kata juru bicara pembangunan sosial dan anak-anak ACT, Karen Chhour, dalam sebuah pernyataan.
Advokat anti-rokok untuk suku Maori, Shane Kawenata Bradbrook mengatakan perubahan tersebut tentu akan menjadi awal dari berakhirnya produk tembakau di Selandia Baru.