Demonstran Myanmar Turun ke Jalan, Banyak Pihak Berharap Kekerasan dan Pertumpahan Darah Berakhir

- 3 April 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi demonstrasi.
Ilustrasi demonstrasi. /Reuters/Stringer

Inggris pada hari Kamis 1 April 2021 memberikan sanksi kepada salah satu konglomerat militer terbesar, menyusul langkah serupa oleh beberapa negara Barat.

Britain's Next menjadi merek terkenal terbaru yang menangguhkan pesanan dari pabrik Myanmar.

Baca Juga: Hasil KLB Kubu Moeldoko Ditolak Pemerintah, Partai Demokrat Kini Fokus Konsolidasi Kepengurusan

"Militer Myanmar telah tenggelam ke titik terendah baru dengan pembunuhan sewenang-wenang terhadap orang-orang yang tidak bersalah, termasuk anak-anak," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.

Langkah Inggris tersebut disambut baik oleh mitranya dari AS Antony Blinken.

Tetangga Myanmar di Asia, yang menjadi andalannya untuk perdagangan, belum memberlakukan embargo apa pun.

Baca Juga: Simak Tipe Pasangan Berdasarkan Zodiak, Kali Ini Aquarius, Aries, Cancer, Capricorn, Gemini, dan Leo

Akan tetapi, beberapa telah bergerak melampaui bahasa terukur setelah militer menewaskan 141 orang saat menandai Hari Angkatan Bersenjata.

Tetangga Thailand pada hari Kamis mengatakan itu "sangat bermasalah".

Posisi yang lebih kuat di Myanmar telah diambil oleh Filipina, Malaysia, Indonesia dan Singapura, para diplomat teratas yang bertemu secara terpisah minggu ini dengan Penasihat Negara China Wang Yi di Beijing.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x