PR CIREBON – Protes berdarah melawan junta militer yang melakukan kudeta di Myanmar terus berlanjut.
Korban-korban penembakan militer Myanmar terus bertambah dari berbagai kalangan masyarakat dan usia.
Duta PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, buka suara tentang konflik yang tak kunjung usai itu.
Baca Juga: Stimulus Subsdi Listrik PLN untuk April 2021 Sudah Bisa Diakses, Buruan Cek Link www.pln.co.id
Ia meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera mengintervensi konflik yang terus terjadi antara para pengunjuk rasa dan junta militer.
Hingga 31 Maret 2021 kemarin, korban tewas akibat demonstrasi di Myanmar mencapai lebih dari 520 orang sejak protes dimulai.
Sebagaimana diberitakan di Pikiran Rakyat dalam artikel "Duta PBB Myanmar: Situasi Semakin Buruk, Pertumpahan Darah Sudah Dekat" mayoritas tewas akibat eskalasi konflik dengan militer saat demonstrasi.
Baca Juga: Penyakit Otak Misterius di Kanada sedang Diselidiki dan Masih Belum Diketahui Penyebabnya
Pada Sabtu lalu, militer sempat melakukan serangan udara di provinsi Karen untuk pertama kali sejak 20 tahun.