Sarankan Beberapa Negara Masih Lakukan Vaksinasi AstraZeneca Usai Kasus Pembekuan Darah, Begini Kata WHO

- 15 Maret 2021, 19:10 WIB
Foto: Vaksin AstraZeneca/
Foto: Vaksin AstraZeneca/ /Rianti setyarini/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo

Satu orang lain dari Austria meninggal akibat gangguan koagulasi parah setelah menerima suntikan vaksin tersebut, menurut otoritas negara setempat.

Namun, ahli mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin menyebabkan peningkatan risiko penggumpalan darah.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Insider, Dr. Catherine Schuster-Bruce melaporkan bahwa data sejauh ini menunjukkan risiko penggumpalan darah tidak lebih besar daripada orang pada umumnya.

Baca Juga: Penayangan Siaran Langsung Pernikahan Atta dan Aurel Diprotes, MNC Group: untuk Menjawab Kebutuhan Pemirsa

Para ahli juga mengatakan manfaat inokulasi terhadap Covid-19 (vaksinasi) masih lebih besar daripada risikonya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya akan segera merilis rekomendasi baru jika ada temuan yang telah selesai diselidiki lebih lanjut.

Memperkuat pernyataan Tedros, Simao mengatakan rilis WHO akan diumumkan dalam waktu dekat ini.

Baca Juga: Datangi Kantor Polisi, Pria Setinggi 68 Cm di India Minta Dicarikan Jodoh dan Dinikahkan

Sementara itu, perusahaan AstraZeneca mengatakan pada minggu ini bahwa tidak ada bukti vaksin mereka dapat menyebabkan peningkatan risiko penggumpalan darah.

Badan Obat-obatan Eropa mengatakan pada 10 maret bahwa tidak ada indikasi vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan ‘kejadian trombotik’ pada orang yang menerima suntikan.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Business Insider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x