Protes Anti Kudeta Militer di Myanmar Terus Jatuhkan Korban, Buruh Pabrik Kini Lakukan Mogok Nasional

- 9 Maret 2021, 15:00 WIB
Buruh pabrik di Myanmar melakukan protes anti kudeta militer dengan mogok nasional.*
Buruh pabrik di Myanmar melakukan protes anti kudeta militer dengan mogok nasional.* /Reuters/Stringer

Seorang serikat pekerja yang mewakili industri konstruksi, pertanian, dan manufaktur mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk mempertahankan demokrasi di Myanmar, mengembalikan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

“Saat ini untuk mengambil tindakan untuk mempertahankan demokrasi kita,” kata serikat pekerja yang mewakili industri termasuk konstruksi, pertanian, dan manufaktur.

Baca Juga: Bertemu dengan Mahfud MD, AHY Tegaskan Soal KLB Bukan Konflik Internal Partai Demokrat

Ditegaskan kembali olehnya bahwa pihak junta militer tidak akan akan bisa mengatur warga Myanmar untuk memaksanya terus bekerja.

Dikatakan olehnya bahwa mogok nasional akan terus berlangsung hingga demokrasi bisa kembali normal di tangan mereka.

“Tidak ada yang bisa memaksa warga Myanmar untuk bekerja. Kami bukan budak junta militer sekarang dan kami tidak akan pernah menjadi budak," katanya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Selasa 9 Maret 2021 Untuk Cancer, Leo, Virgo: Hari yang Menguntungkan Untuk Usaha

Di saat desakan organisasi buruh untuk anggota serikat maupun nonserikat untuk melakukan mogok nasional, di kesempatan lain, dikabarkan kembali jatuh korban dalam aksi demonstrasi di Myanmar.

Dua pengunjuk rasa tewas tertembak di bagian kepala oleh aparat kepolisian.

Salah satu unggahan yang beredar di Facebook, menampilkan dua jenazah pria yang tergeletak di jalan di kota utara Myitkyina.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah