WHO Sebut Trauma Akibat Covid-19 Lebih Buruk Daripada Saat Perang Dunia 2: Negara Harus Bersiap untuk Itu

- 7 Maret 2021, 20:15 WIB
Lambang WHO. WHO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 sebabkan trauma massal lebih buruk daripada Perang Dunia 2.*
Lambang WHO. WHO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 sebabkan trauma massal lebih buruk daripada Perang Dunia 2.* //Pixabay/Padrinan

“Dan sekarang, dengan skala besar pandemi Covid-19 ini, lebih banyak nyawa telah ditaruhkan,” sambungnya.

Kepala WHO menambahkan bahwa trauma massal yang disebabkan oleh pandemi melampaui proporsi dan bahkan lebih besar dari apa yang dialami dunia setelah Perang Dunia II.

Baca Juga: Lelah dengan Pacaran, Herjunot Ali Sebut Ingin Langsung Nikahi Wanita Idamannya, Tapi...

“Negara harus melihatnya seperti itu dan bersiap untuk itu,” ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Bukti adanya trauma massal telah dikemukakan oleh organisasi Dewan Perawat Internasional, yang memperingatkan pada 13 Januari tentang efek pandemi pada kesehatan mental perawat.

Trauma massal bahkan dapat mempengaruhi penularan, karena akan sangat sulit untuk mempertahankan perilaku menekan pandemi Covid-19 menurut Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

Baca Juga: Seruan Benci Produk Asing Jokowi Tuai Polemik, Politisi Hanura: Konteksnya Adalah Marketplace

"Kesehatan mental dan dukungan psikososial untuk individu dan komunitas harus menjadi inti dari semua rencana pemulihan dan harus dibiayai dengan rencana tersebut," jelasnya.

Menurut Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO menambahkan bahwa perlu lebih banyak penekanan oleh pemerintah, oleh komunitas, oleh keluarga, oleh individu untuk menjaga kesehatan.

Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakan bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir pada awal tahun 2022.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x