Varian Baru Masuk India, Pelancong Asal Brasil, Afrika Selatan, dan Inggris Diwajibkan Tes Molekuler Covid-19

- 18 Februari 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi Covid-19. India wajibkan pelancong asal Brasil, Afrika Selatan dan Inggris lakukan tes molekuler Covid-19, setelah varian baru terdeteksi.*
Ilustrasi Covid-19. India wajibkan pelancong asal Brasil, Afrika Selatan dan Inggris lakukan tes molekuler Covid-19, setelah varian baru terdeteksi.* //Pixabay/mattthewafflecat

PR CIREBON- India akan mewajibkan tes molekuler Covid-19 untuk orang-orang yang datang secara langsung atau tidak langsung dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.

Pelaksanaan tes molekuler Covid-19 ini dilakukan pemerintah India dalam upaya untuk menahan penyebaran varian virus Covid-19 yang lebih menular yang ditemukan di negara-negara tersebut.

India, yang telah melaporkan jumlah tertinggi dari keseluruhan kasus Covid-19 setelah Amerika Serikat, mendeteksi varian virus Afrika Selatan pada empat orang bulan lalu dan satu orang varian Brasil dalam satu orang bulan ini.

Baca Juga: Marak Diskriminasi Politik, Rusia Disebut Pulau Kebebasan Terakhir di Dunia

Pemerintah mengatakan strain Afrika Selatan dan Brasil dapat lebih mudah menginfeksi paru-paru seseorang daripada mutasi Inggris.

Dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, India sejauh ini melaporkan 187 kasus infeksi dengan varian baru Covid-19 Inggris.

Pemerintah pada Rabu malam mengatakan maskapai penerbangan India mulai minggu depan akan diminta untuk memisahkan pelancong yang masuk dari negara-negara tersebut.

Baca Juga: Arab Saudi Hujan Salju, Warga UEA Berbondong-bondong Datang Lihat Salju Pertama

India tidak memiliki penerbangan langsung dengan Brasil dan Afrika Selatan, dan kebanyakan orang yang bepergian dari negara-negara ini umumnya transit melalui bandara Timur Tengah.

“Semua pelancong yang tiba dari/ transit melalui penerbangan yang berasal dari Inggris Raya, Eropa atau Timur Tengah wajib menjalani tes molekuler konfirmasi pembayaran sendiri pada saat kedatangan,” kata Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.

Semua selebaran juga harus membawa laporan negatif Covid-19 baru-baru ini sebelum naik ke penerbangan apa pun ke India, kecuali dalam keadaan luar biasa seperti kematian dalam satu keluarga.

Baca Juga: Sutradara Film ‘Framing Britney Spears’ Klarifikasi Soal Dugaan Teori Konspirasi ‘Project Rose’

Diketahui, infeksi virus Corona India naik 12.881 dalam 24 jam terakhir menjadi sekitar 11 juta, sementara kematian meningkat 101 menjadi lebih dari 156.000.

Itu merupakan peningkatan harian tertinggi kasus dalam seminggu. Negara bagian Kerala dan Maharashtra telah mengalami peningkatan baru-baru ini dalam kasus-kasus yang mungkin disebabkan oleh pembukaan kembali kegiatan ekonomi dan kegiatan lainnya.

Sebuah survei serologi pemerintah yang dirilis bulan ini mengatakan hampir 300 juta dari 1,35 miliar orang di India mungkin telah terinfeksi oleh virus tersebut.

Baca Juga: Ngozi Okonjo-Iweala, Wanita dan Orang Afrika Pertama yang Ditunjuk Sebagai Pemimpin WTO

Negara itu juga telah memberikan 9,2 juta dosis vaksin sejak memulai kampanyenya pada 16 Januari.

Sebuah survei yang dilakukan oleh platform online yang berbasis di New Delhi LocalCircles, yang dirilis pada hari Kamis, menemukan bahwa setengah dari 8.211 respondennya bersedia untuk diinokulasi, dibandingkan dengan keraguan vaksin sebesar 69% pada minggu pertama bulan Januari.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah