Serangan Drone Houthi Menghantam Bandara Arab Saudi, Satu Pesawat Sipil Terbakar

- 11 Februari 2021, 19:00 WIB
 Ilustrasi Pesawat.
Ilustrasi Pesawat. //Pixabay/ Aunt Masako

PR CIREBON – Sebuah serangan pesawat tak berawak (drone) yang diluncurkan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman telah membuat sebuah pesawat sipil terbakar di bandara Arab Saudi.

Penyerangan drone oleh kelompok Houthi di bandara Arab Saudi tersebut terjadi beberapa hari setelah AS bergerak untuk menghapus pemberontak sebagai teroris.

Pemerintah Arab Saudi tidak segera melaporkan korban dari serangan drone, yang diklaim oleh Houthi terbaru dari serangkaian serangan pemberontak di Arab Saudi meskipun ada dorongan baru Amerika untuk mengurangi konflik enam tahun Yaman.

Baca Juga: Misteri Kematian Ilmuwan Nuklir Iran Belum Terungkap, Diduga Tewas oleh Senjata Satu Ton dari Agen Israel

Gambar yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan terdapat luka menghitam di sisi pesawat sipil setelah serangan pada Rabu, 10 Februari 2021.

Serangan drone itu terjadi pada hari yang sama ketika utusan khusus AS yang baru untuk Yaman Timothy Lenderking bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di Riyadh untuk melakukan pembicaraan.

"Sebuah serangan teroris kriminal pengecut diluncurkan terhadap Bandara Internasional Abha di Arab Saudi oleh milisi Houthi," kata TV Al Ekhbariya yang dikelola pemerintah mengutip pernyataan koalisi militer pimpinan Riyadh yang memerangi pemberontak.

"Kebakaran yang melanda pesawat penumpang akibat serangan Houthi di Bandara Abha terkendali," tambahnya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari TRT World.

Baca Juga: Ketua Komisi II DPR Sebut Semua Fraksi Setuju Tak Lanjut Bahas RUU Pemilu, Demokrat: Tidak Benar

Koalisi tidak mengatakan bagaimana serangan itu dilakukan, tetapi pada hari sebelumnya melaporkan bahwa mereka telah mencegat dua drone "jebakan" di selatan.

Syiah Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, mengatakan mereka telah menyerang bandara Abha dengan empat drone.

Yahya Sarie, juru bicara sayap bersenjata Houthi, mengklaim bandara itu digunakan untuk melancarkan serangan ke Yaman.

Tetapi menteri informasi Yaman, Moammar al Eryani, mengecam serangan itu sebagai "kejahatan perang penuh" karena membahayakan nyawa "ribuan pelancong sipil dari berbagai negara."

Baca Juga: Taiwan ke Tiongkok: Selamat Tahun Baru Imlek, tapi Kami Tidak akan Menyerah pada Tekanan

Bandara internasional Abha, yang telah diserang oleh pemberontak sebelumnya, hanya berjarak lebih dari 100 km dari perbatasan selatan Arab Saudi dengan Yaman.

Pemberontak tampaknya meningkatkan serangan terhadap kerajaan dan pasukan Yaman yang didukung Riyadh setelah Amerika Serikat bergerak pekan lalu untuk mencabut penunjukan Houthi sebagai kelompok teroris.

Houthi telah melanjutkan serangan untuk merebut benteng terakhir pemerintah Yaman di Marib, menurut sumber pemerintah, dengan puluhan korban di kedua sisi.

Departemen Luar Negeri AS pada Jumat mengatakan telah secara resmi memberi tahu Kongres tentang niatnya untuk mencabut penunjukan terorisme terhadap pemberontak.

Baca Juga: Diduga Langgar Hak Cipta, Taylor Swift Digugat Objek Wisata Utah Evermore

Langkah penghapusan tersebut dilakukan sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan diakhirinya dukungan Amerika untuk operasi ofensif yang dipimpin Saudi di Yaman.

Keputusan Biden pekan lalu menandai pembalikan kebijakan oleh pemerintahan Trump, yang dengan gigih mendukung Arab Saudi dan lawan sengit pendukung Houthi, Iran.

Joe Biden, yang juga menghentikan beberapa penjualan senjata ke Arab Saudi, menyebut perang Yaman sebagai malapetaka yang harus diakhiri.

Pekan lalu dia menunjuk utusan khusus AS untuk Yaman, diplomat veteran Lenderking, yang diharapkan dapat meningkatkan upaya untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Tantang UU yang Disebut ‘Love Jihad’, Mantan Jurnalis India Luncurkan Kampanye ‘India Love Project’

Dalam pertemuannya dengan Pangeran Faisal pada Rabu, Lenderking membahas perkembangan tentang Yaman serta upaya untuk mendukung solusi politik yang komprehensif untuk konflik tersebut.

Joe Biden mengatakan Lenderking akan mendukung dorongan PBB untuk gencatan senjata dan menghidupkan kembali pembicaraan antara Houthi dan pemerintah.

Arab Saudi, yang memasuki konflik Yaman pada 2015 untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional, telah berulang kali menjadi sasaran serangan lintas batas.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah