Tiongkok Beri Para Akses Penuh untuk Selidiki Asal-usul Virus Corona di Wuhan, Ini Kata Tim Peneliti WHO

- 6 Februari 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi laboratorium. Tiongkok memberi para ahli WHO akses penuh untuk menyelidiki asal-usul Virus Corona di Wuhan.*
Ilustrasi laboratorium. Tiongkok memberi para ahli WHO akses penuh untuk menyelidiki asal-usul Virus Corona di Wuhan.* /Pixabay/Jarmoluk

PR CIREBON - Seorang anggota tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona atau Covid-19 di Wuhan, Tiongkok.

Peneliti asal WHO mengatakan pihak Tiongkok memberikan akses penuh ke semua situs dan personel yang mereka minta, tingkat keterbukaan yang bahkan tidak dia duga.

Peter Daszak selaku anggota tim WHO telah menyerahkan daftar tempat dan orang yang sangat dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam penyelidikan mereka dan tidak ada keberatan yang diajukan oleh pihak Tiongkok.

Baca Juga: Donasi Turun 40 Persen Akibat Pandemi Covid-19, Nasib Anjing di Thailand Terancam

“Kami ditanya kemana kami ingin pergi. Kami memberikan daftar kepada tuan rumah kami (Tiongkok)… dan anda dapat melihat dari tempat kami pernah berada, kami pernah mengunjungi semua tempat utama,” ungkap Daszak yang dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Global News.

“Setiap tempat yang kami ingin lihat, semua orang yang ingin kami temui. … Sangat bagus,” sambung ahli zoologi kelahiran Inggris, yang merupakan presiden dari LSM EcoHealth Alliance di New York City.

Baca Juga: Studi: Penyebar Covid-19 Nomor 1 di AS Terjadi pada Orang Dewasa Muda

Daszak mengatakan tim sekarang telah menyelesaikan kunjungan situs dan akan menghabiskan beberapa hari ke depan untuk mencari-cari data dan berkonsultasi dengan para ahli Tiongkok sebelum mempresentasikan ringkasan temuan mereka pada konferensi pers.

"Saya belum bisa mengatakan terlalu banyak tentang apa yang telah kami temukan," katanya.

Daszak sangat memuji para ahli Tiongkok, yang telah mempersiapkan kunjungan selama berbulan-bulan, terutama wakil direktur Institut Virologi Wuhan, Shi Zhengli.

Baca Juga: Tak Tahan, Seorang Ibu Tinju Perut Putranya yang Berusia 3 Tahun hingga Tewas

Seorang direktur yang bekerja  untuk melacak asal-usul virus corona, sindrom pernapasan akut yang parah atau SARS, yang berasal dari Tiongkok dan menyebabkan wabah tahun 2003.

Beberapa, termasuk orang-orang yang dekat dengan mantan Presiden Donald Trump berspekulasi bahwa institut itu mungkin menjadi asal-usul virus corona.

Sebab, koleksi besar spesimen virus kelelawar dan bahwa pihak berwenang Tiongkok menutupi kebenaran.

Baca Juga: Museum Pertama Nabi Dibuka di Madinah, Pangeran Faisal: Bentuk Toleransi dan Moderasi Islam

Tiongkok membantah keras kemungkinan kebocoran dari laboratorium dan telah mempromosikan teori yang tidak terbukti bahwa virus itu mungkin berasal dari tempat lain sebelum dibawa ke Wuhan.

Termasuk kemungkinan pada kemasan makanan beku impor.

Daszak mengatakan, tim juga diberi akses luas saat mengunjungi rumah sakit yang merawat pasien pada wabah awal pada akhir 2019 dan awal 2020.

Baca Juga: Ikut Unjuk Rasa, Tiga Diplomat di Rusia 'Diusir' dari Negara Beruang Merah

“Untuk bertemu dengan dokter pertama yang menerima pasien pertama dengan Covid, itu luar biasa…," tuturnya.

“Anda dapat berbicara dengan orang yang menangani kasus pertama itu dan menanyakan apa yang dia lihat dan mengajukan pertanyaan,” lanjut Daszak.

Tingkat akses yang sama diberikan di Pasar Makanan Laut Huanan yang terkait dengan cluster kasus awal.

Baca Juga: Jepang Perpanjang Status Darurat Covid-19, PM Yoshihide Suga: Vaksinasi Dimulai Akhir Februari

Hal itu termasuk pertemuan dengan vendor dan manajer pasar dan berkeliling pasar dengan mereka yang melakukan pemeriksaan lingkungan asli yang menghasilkan tanda-tanda virus bahkan setelah pasar ditutup.

“Jadi ini adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang situs dan orang-orang yang terlibat,” ucap Daszak.

Daszak mengatakan penyelidikan oleh tim yang terdiri dari para ahli dari 10 negara, hanyalah langkah awal dan kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk memastikan asal-usul virus corona.

Baca Juga: Pemerintah Jepang Perpanjang Status Darurat di 10 Prefektur, PPI Imbau Pelajar Patuhi Prokes

Diperlukan penelitian yang menyeluruh untuk mengetahui reservoir hewan wabah, termasuk pengambilan sampel hewan, analisis genetik, dan studi epidemiologi.

Virus ini secara luas diduga berasal dari kelelawar, yang juga menghasilkan virus SARS, sebelum ditularkan ke manusia melalui spesies perantara.

Mungkin hewan liar seperti trenggiling atau tikus bambu, yang dianggap makanan eksotis oleh beberapa orang di Tiongkok.

Baca Juga: Viral usai Syahadatkan Satu Desa, Pendakwah asal Malaysia Ebit Lew Terancam Denda dan Penjara

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah pemburu satwa liar mungkin telah menularkan virus ke pedagang yang membawanya ke Wuhan tetapi itu belum terbukti.

Di antara langkah-langkah yang diambil oleh Tiongkok setelah wabah awal, Daszak secara khusus memuji penguncian 76 hari yang diberlakukan di Wuhan.

Tiongkok sejak itu melaporkan lebih dari 89.000 kasus dan 4.600 kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Arab Saudi Sambut Baik Dukungan Joe Biden Akhiri Operasi Militer di Yaman

Dalam beberapa bulan terakhir, Tiongkok telah menghapus sebagian besar kasus penularan lokal, dengan hanya enam kasus dilaporkan pada hari Jumat, lima di provinsi timur laut Heilongjiang dan satu di pusat keuangan timur Shanghai.

Meskipun beberapa pembatasan jarak sosial telah dilonggarkan, pengujian ketat, karantina, pemantauan elektronik, dan penguncian komunitas tetap berlaku.

Sementara pemakaian masker di depan umum hampir bersifat universal.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Global News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x