"Kita perlu mengubah konsep kota futuristik konvensional menjadi kota yang futuristik,” kata Pangeran Mohammed, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Indian Express.
Dengan sistem transportasi umum berkecepatan tinggi yang telah direncanakan, perjalanan di dalam kota futuristik diperkirakan memakan waktu tidak lebih dari 20 menit, menurut pernyataan NEOM.
Kecerdasan buatan akan memiliki peran penting dalam kota futuristik tanpa emisi karbon tersebut.
Kota futuristik tanpa emisi karbon itu digadang-gadang akan memiliki lingkungan bebas polusi dan sehat untuk warganya nanti.
Baca Juga: Minta Polri Usut Kepemilikan Senpi Laskar FPI, Ferdinand Hutahaean Ajukan Tiga Poin Pokok
NEOM adalah proyek andalan senilai USD500 miliar (lebih dari Rp 7.000 triliun) di barat laut Arab Saudi.
NEOM dijadwalkan akan dibangun di area seluas 26.500 kilometer persegi (10.230 mil persegi) dan menghubungkan Yordania dengan Mesir melalui wilayah Saudi.
Proyek ini diharapkan dapat menghasilkan 380.000 pekerjaan dan berkontribusi USD48 miliar untuk PDB kerajaan pada tahun 2030, menurut pernyataan NEOM.***