Arab Saudi Dukung Milisi Houthi Ditetapkan sebagai Teroris Global

- 12 Januari 2021, 11:33 WIB
Ilustrasi pasukan Houthi
Ilustrasi pasukan Houthi //Aljazeera

PR CIREBON -  Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyambut baik keputusan Amerika Serikat untuk menunjuk milisi Houthi yang didukung Iran sebagai organisasi teroris.

Pihaknya juga mengklasifikasikan tiga pemimpinnya sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT), Senin, 11 Januari 2021.

Langkah tersebut dianggap sejalan dengan upaya pemerintah Yaman untuk mengakhiri pelanggaran terhadap milisi yang didukung Iran tersebut, dan bahaya yang ditimbulkan mereka.

Baca Juga: Tanggapi Pemalsuan Hasil Tes Covid-19, Bamsoet Sarankan Pemberian Tanda Khusus PCR

Kelompok itu dikatakan telah menyebabkan memburuknya situasi yang terjadi di Yaman, terutama dalam kemanusiaan serta ancaman yang berkelanjutan.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al-Arabiya, kementerian juga mengatakan bahwa itu demi perdamaian dan keamanan internasional.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyampaikan, Amerika Serikat akan menyatakan milisi Houthi yang didukung Iran sebagai teroris, dan tiga pemimpinnya dinyatakan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT).

Baca Juga: Haikal Hassan Blokir Akun 'Tukang Lapor', Husin: Cari Alasan Gak Mampu Bayar 1M

"Departemen Luar Negeri akan memberi tahu Kongres tentang niat saya untuk menunjuk Ansarallah, kadang-kadang disebut Houthi, sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).

"Di bawah pasal 219 Undang-Undang Imigrasi dan Kebangsaan, dan sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) ) entitas, sesuai dengan Perintah Eksekutif 13224," kata Menteri Luar Negeri AS tersebut.

“Saya juga bermaksud menunjuk tiga pemimpin Ansarallah, Abdul Malik al-Houthi, Abd al-Khaliq Badr al-Din al-Houthi, dan Abdullah Yahya al Hakim, sebagai SDGT,” ujar Pompeo menambahkan.

Baca Juga: Facebook Tak Berencana Cabut Blokir Akun Donald Trump: Bukti Presiden Tak di Atas Kebijakan Kami

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, mereka berharap langkah itu dapat mengakhiri tindakan teroris Houthi, dan mencegah para pendukungnya memasok kelompok tersebut dengan senjata, rudal, drone, dan dana.

Kementerian Luar Negeri Yaman juga menyambut baik keputusan tersebut, dikatakan bahwa langkah itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghukum milisi.

“Setelah enam tahun perang, dan penerapan berbagai sanksi terhadap individu, kami percaya bahwa semua tekanan politik dan hukum terhadap Houthi harus terus meningkat dan intensif untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi solusi damai untuk konflik tersebut,” kata Menteri Ahmad Awad bin Mubarak dalam pernyataan.

Baca Juga: Tiongkok Akhirnya Buka Pintu untuk WHO, Selidiki Asal-usul Pandemi Virus Corona

Dia menambahkan kelompok yang didukung Iran harus diklasifikasikan sebagai organisasi teroris asing, tidak hanya untuk tindakan teroris mereka, tetapi juga upaya mereka untuk memperpanjang konflik dan menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Kejahatan dari kelompok Houthi termasuk membom rumah dan tempat ibadah warga sipil, menangkap dan menyiksa para jurnalis dan aktivis politik, dan menggunakan fasilitas kesehatan dan pendidikan untuk tujuan militer.

Houthi juga disebut telah menghancurkan institusi ekonomi di Yaman, serta menargetkan warga sipil di Arab Saudi.

Baca Juga: Harun Yahya dan Pendukungnya Divonis 1075 Tahun Penjara Oleh Pemerintah Turki, Siapa Dia?

Pompeo menuturkan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran memasok Houthi dengan rudal, drone, dan pelatihan, yang memungkinkan kelompok itu menargetkan bandara dan infrastruktur penting lainnya.

Iran telah mendukung Houthi untuk melawan pemerintah dalam perang saudara.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x