Diduga Ikut Protes Kekerasan Pro-Trump di Capitol AS, Dua Petugas Polisi Seattle dalam Penyelidikan

- 10 Januari 2021, 13:04 WIB
Diduga Ikut Protes Kekerasan Pro-Trump di Capitol AS, Dua Petugas Polisi Seattle dalam Penyelidikan.*
Diduga Ikut Protes Kekerasan Pro-Trump di Capitol AS, Dua Petugas Polisi Seattle dalam Penyelidikan.* /PIXABAY/jackmac34

PR CIREBON – Dua orang petugas polisi wilayah Seattle, Amerika Serikat (AS), sedang diselidiki setelah dilaporkan menghadiri protes kekerasan di Capitol Hill, AS.

“Para petugas telah ditempatkan dalam cuti administratif karena Kantor Akuntabilitas Polisi Departemen Kepolisian Seattle menyelidiki apakah mereka benar-benar menghadiri kerusuhan pada hari Rabu,” kata Kepala Polisi Adrian Diaz.

Departemen polisi AS mengatakan meskipun AS mendukung kebebasan berbicara, kekerasan telah melanggar hukum.

Baca Juga: Longsor di Cihanjuang Makan Korban Jiwa, Petugas Pendata Tewas Tertimbun Longsoran

"Departemen sepenuhnya mendukung semua ekspresi yang sah dari kebebasan berpendapat, tetapi massa dan peristiwa kekerasan yang terjadi di Capitol AS melanggar hukum, " kata Diaz dalam sebuah pernyataannya.

"Dan mengakibatkan kematian petugas polisi lainnya" tambah Diaz.

"Jika ada petugas SPD yang terlibat langsung dalam pemberontakan di Capitol AS, saya akan segera memberhentikan mereka," tambah kepala polisi itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post.

Baca Juga: Keluarga Kopilot Pesawat Sriwijaya Air Datangi Posko Ante Mortem: Kami Percaya Diego Selamat

Hingga kini, polisi belum merilis identitas para petugas tersebut.

Andrew Myerberg, direktur sipil OPA, mengatakan bahwa foto yang beredar di media sosial menunjukkan dua petugas di kerusuhan pro-Trump.

"Kami yakin mereka ada di sana, tapi kami belum mengetahui semua faktanya, jadi itulah mengapa kami melakukan penyelidikan," kata Myerberg.

Baca Juga: Ungkap Sosok Pilot Sriwijaya Air Kapten Afwan, Ketua RT: Beliau Sering Isi Tausiah

Myerberg menambahkan, kantornya akan menyelidiki apa niat petugas hari itu, dan apakah ada petugas lain yang menghadiri kerusuhan tersebut.

“Pertanyaan mendasarnya adalah, 'Apakah menghadiri kerusuhan itu sendiri merupakan pelanggaran kebijakan departemen?' Dan aku belum tahu itu"

"Saya pikir itu sangat tergantung pada apa yang mereka lakukan dan apa peran mereka dalam kericuhan tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Pencarian Pesawat Sriwijaya Air, Properti Pesawat dan Potongan Tubuh Korban Diduga Ditemukan TIM SAR

Pernyataan itu muncul ketika penegak hukum federal telah menangkap lebih dari 80 orang sehubungan dengan massa yang melakukan kekerasan yang merusak Capitol Hill.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah