“Kami telah menyaksikan dua sistem keadilan: satu yang membiarkan ekstremis menyerbu Capitol AS kemarin, dan satu lagi yang melepaskan gas air mata ke arah pengunjuk rasa damai musim panas lalu,” ujar Kamala, seperti dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari twitter @KamalaHarrs
Menurut Wakil Presiden perempuan pertama itu, aksi penyerangan di Capitol AS kemarin merupakan hal yang sangat bertentangan dengan sistem keadilan di Amerika Serikat, yakni memprotes hasil demokrasi dan melakukan kekerasan.
Kemudian yang dinilai telah menodai demokrasi di Amerika yang kedua yakni tindakan represif Pemerintah AS kepada para pengunjuk rasa yang tengah menyuarakan aspirasi mereka secara damai.
Baca Juga: Donald Trump Akhirnya Akui Pemerintahan Baru dan Mengutuk Pendukungnya yang Menyerang Capitol AS
Tindakan yang kedua ini juga dinilai telah menodai demokrasi karena tak seharusnya kritik dan aspirasi dibalas dengan gas air mata.
Baik kejadian yang pertama maupun yang kedua, sama-sama terjadi pada masa Pemerintahan Donald Trump.
Oleh karena itu, dalam sindirannya Kamala Haris secara tak langsung menyebut bahwa aksi Donald Trump menodai demokrasi tak hanya sekali ini terjadi tetapi sering.
“tu tidak bisa diterima,” pungkas Kamala Haris dalam cuitannya.***