Inggris Izinkan Penggabungan 2 Jenis Vaksin Covid-19 Dalam Kondisi Tertentu

- 3 Januari 2021, 17:18 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19./
Ilustrasi vaksin Covid-19./ /Pexels/Gustavo Fring

Covid-19 telah menewaskan lebih dari 74.000 orang di Inggris, jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa.

Baca Juga: Gisel Ditetapkan Tersangka Video Syur 19 Detik, Roy Marten tetap Berikan Dukungan, Berharap Bangkit

Pejabat kesehatan berlomba untuk memberikan dosis untuk membantu mengakhiri pandemi karena kekhawatiran yang tumbuh bahwa layanan kesehatan mungkin kewalahan.

Awal pekan ini, pemerintah mengaktifkan kembali rumah sakit darurat yang dibangun pada awal wabah ketika bangsal-bangsal dipenuhi dengan pasien Covid-19.

Inggris telah berada di garis depan dalam menyetujui vaksin virus corona baru, menjadi negara pertama yang memberikan otorisasi darurat kepada vaksin Pfizer / BioNTech dan AstraZeneca-Universitas Oxford bulan lalu.

Baca Juga: Biofarma Mulai Distribusikan Vaksin ke 34 Provinsi, Vaksinasi Direncanakan Selama 15 Bulan

Kedua vaksin dimaksudkan untuk diberikan sebagai dua suntikan, diberikan dengan selang waktu beberapa minggu, tetapi tidak dirancang untuk dicampur bersama.

Pedoman baru pemerintah mengatakan "tidak ada bukti tentang pertukaran vaksin Covid-19 meskipun penelitian sedang dilakukan".

Namun, nasihat tersebut mengatakan bahwa meskipun segala upaya harus dilakukan untuk melengkapi rejimen dosis dengan vaksin yang sama.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kasus Hubungan Asusila Sesama Jenis Perawat dan Pasien Covid-19 di Wisma Atlet

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x