Israel Sebut Tengah Bidik Negara Mayoritas Muslim Kelima untuk Normalisasi, Negara Mana?

- 24 Desember 2020, 15:35 WIB
Bendera Israel.
Bendera Israel. //Pixabay//PublicDomainPictures

PR CIREBON – Israel sedang bekerja untuk meresmikan hubungan dengan negara Muslim kelima selama masa jabatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang berakhir bulan depan.

Hal itu diungkapkan oleh seorang menteri pemerintah Israel mengatakan kepada media Israel Ynet TV pada Rabu, 23 Desember 2020 kemarin.

Selama ini, Gedung Putih telah menjadi perantara pemulihan hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko tahun ini.

Baca Juga: Jelang Pelantikan Joe Biden, Gedung Putih Meminta Staffnya Mengabaikan Perintah Memberikan Ruang

Maroko bahkan menjadi tuan rumah bagi delegasi Israel-AS pada Selasa untuk menyempurnakan peningkatan dalam hubungan.

"Akan ada pengumuman Amerika tentang negara lain yang go public dengan normalisasi hubungan dengan Israel dan, pada dasarnya, dengan infrastruktur untuk kesepakatan - kesepakatan damai," kata Menteri Kerja Sama Regional Israel, Ofir Akunis.

Dia menolak menyebutkan nama negaranya tetapi mengatakan ada dua kandidat utama.

Salah satunya adalah di Teluk, katanya, memberikan petunjuk Oman sebagai kemungkinan, sambil menambahkan bukan Arab Saudi.

Baca Juga: Dukung Program Ketahanan Air dan Pangan Nasional, PUPR Bangun 18 Bendungan Dalam Kurun Waktu 5 Tahun

“Kandidat lainnya, lebih jauh ke timur, adalah negara Muslim yang tidak kecil tapi bukan Pakistan,” kata Akunis, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Channel News Asia.

Akan tetapi, Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar menyatakan tidak akan mengakui Israel selama tuntutan kenegaraan Palestina tetap tidak terpenuhi.

Warga Palestina khawatir normalisasi hubungan dengan Israel oleh negara-negara Arab akan melemahkan posisi pan-Arab yang sudah ada sejak lama yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan kenegaraan Palestina dengan imbalan hubungan normal dengan negara-negara Arab.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah