Demi Bantah Spekulasi Corona Muncul Akibat Kebocoran Lab Wuhan, Pakar Tiongkok Sebut Siap Terbuka

- 23 Desember 2020, 09:43 WIB
Ilustrasi virus Corona.
Ilustrasi virus Corona. //Pixabay//mattthewafflecat

PR CIREBON – Wanita asal Tiongkok yang dijuluki dengan ‘wanita kelelawar’ mengatakan dia terbuka untuk kunjungan apa pun untuk membantahkan spekulasi bahwa virus Corona bocor dari laboratorium Wuhan miliknya.

Shi Zhengli, wakil direktur Institut Virologi Wuhan (WIV), mengungkapkan bahwa dia telah dua kali berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merencanakan misi pencarian fakta Covid-19 di Wuhan pada Januari.

“Saya secara pribadi dan dengan jelas menyatakan bahwa saya akan menyambut mereka untuk mengunjungi WIV,” katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari New York Post.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Gus Yaqut Jadi Menteri Agama, Pengurus NU Amerika Serikat Ungkap Alasannya

“Saya secara pribadi akan menyambut segala bentuk kunjungan berdasarkan dialog yang terbuka, transparan, terpercaya, dapat diandalkan, dan masuk akal,” tambahnya.

Meskipun begitu, ia belum menjelaskan tentang penyelidikan formal dengan akses ke data dan catatan labnya.

"Rencana spesifik tidak saya putuskan," jawabnya.

Zhengli bersikeras bahwa basis data online lab hanya dihapus awal tahun ini karena serangan terhadap staf dan lab itu sendiri, dengan mengatakan penelitiannya disimpan di basis data lain serta diterbitkan dalam jurnal bahasa Inggris dalam bentuk makalah.

Baca Juga: ARJ dan Ketua Fraksi PAN Apresiasi Perombakan Kabinet: Menjawab Kegelisahan Rakyat

“Ini benar-benar transparan. Kami tidak menyembunyikan apa pun,” tegasnya.

Akan tetapi, kantor pers laboratorium yang kontroversial kemudian menegaskan bahwa Zhengli hanya berbicara dalam kapasitas pribadi dan bahwa pernyataannya belum disetujui.

Sementara itu, ahli zoologi Inggris Peter Daszak menyebut bahwa teori virus Corona muncul dari laboratorium yang bocor adalah teori konspirasi belaka.

“Itu murni omong kosong,” kata Daszak.

Baca Juga: Sebut Bisa Bahayakan Negara, Pakar: Pemerintah Harus Petakan Ormas dan Tindak Tegas Ormas Radikal

Ia mengaku mengenal beberapa orang di laboratorium Wuhan selama lebih dari satu dekade.

“Saya mengenal beberapa orang di sana dengan cukup baik dan saya telah sering mengunjungi lab, saya telah bertemu dan makan malam dengan mereka selama lebih dari 15 tahun,” ungkap Daszak.

Dia mengatakan memeriksa teori kebocoran laboratorium bukanlah tugasnya dan menyarankan fokus utama WHO adalah pada pasar hewan Wuhan.

“WHO menegosiasikan kerangka acuan, dan mereka mengatakan kita harus mendapatkan buktinya, dan itulah yang harus kita lakukan,” tegasnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah