SJP Ungkap Tingkah Keji Israel, Membunuh Lebih dari 46 Wartawan Palestina Sejak Tahun 2000

5 November 2020, 14:49 WIB
ILUSTRASI wartawan, jurnalis.* /PIXABAY/
PR CIREBON - Sindikat Wartawan Palestina (SJP) pada Rabu 4 November 2020, mengatakan bahwa Israel telah membunuh lebih dari 46 insan pers Palestina sejak Intifada Al-Aqsa meletus pada tahun 2000 silam.
 
Hal ini terungkap dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan markas PBB di Jalur Gaza pada Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Wartawan.
 
Wakil ketua SJP, Tahseen al-Astal, meminta PBB untuk mengemban tanggung jawabnya dalam melindungi wartawan dan mengadili pelaku kejahatan Israel terhadap jurnalis Palestina.
 
Baca Juga: Keuangan Digital di Indonesia Bertumbuh, OJK Sediakan Program Buat Start-up Menimba Ilmu
 
"Sindikat setiap tahunnya menghitung antara 500 - 700 serangan pendudukan dan kejahatan (Israel) terhadap jurnalis Palestina dan kini saatnya untuk menghentikan kejahatan ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan dan mereka yang mengeluarkan perintah," kata al-Astal, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
 
Ia menekankan bahwa pelanggaran Israel terhadap wartawan "bertujuan untuk membungkam pers sekaligus mencegah gambar faktual tersampaikan kepada dunia."
 
Israel memiliki sejarah panjang yang menyasar wartawan, Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York mendokumentasikan 17 kasus pembunuhan wartawan terkonfirmasi di Israel dan di wilayah Palestina yang diduduki sejak 1992. Sebanyak 15 jurnalis di antaranya tewas ditembak oleh Israel.
 
Baca Juga: Meski Ditengah Pandemi, Pemprov DKI Setujui CGV Tambah 50 Persen Kapasitas Auditorium Bioskop
 
Tahun 2014, ketika Israel meluncurkan serangan masif terakhirnya terhadap Gaza yang diblokade dan menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, menjadi tahun paling berdarah bagi wartawan di Palestina.***
Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler