PR CIREBON - Pasangan suami istri dari India tak mampu untuk membayar biaya persalinan. Namun, bukannya mendapatkan keringanan pasangan tersebut justru dipaksa untuk menjual sang anak.
Pihak rumah sakit menyuruh pasangan asal India tersebut untuk menjual anaknya yang baru lahir seharga Rp19 juta.
Babita (36) melahirkan seorang bayi laki-laki melalui operasi caesar yang menelan biaya cukup besar.
Baca Juga: KAMI Mulai Susun Kabinet Kena Sindir Politisi PDIP, Ruhut Sitompul: Malu-malu Kucing
Shiv Chatran (45) yang merupakan pengayuh becak mengaku tidak memiliki uang untuk membayar biaya persalinan, ia justru ditawari untuk menjual sang putra yang masih merah.
"Ini masalah serius. Ini akan diselidiki dan tindakan yang sesuai diambil terhadap mereka yang dinyatakan bersalah," kata hakim distrik Prabhu N Singh, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Times of India.
Anggota dewan kota, Hari Mohan menilai, tindakan arogansi itu dilakukan karena pasangan tersebut tersebut tak sanggup membayar tagihan rumah sakit.
Baca Juga: Istana Negara Dituding Kelola Buzzer, Staf: Pemerintah Gunakan Influencer, Tapi untuk Tujuan Positif
Akan tetapi, rumah sakit menepis tuduhan tersebut dan menyebut jika pasangan tersebut hanya ditawari jika anak mereka untuk diadopsi.
“Klaim ini salah. Kami tidak memaksanya untuk menyerahkan anaknya. Dia melakukannya atas kemauannya sendiri. Saya memiliki salinan perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh orang tua yang menyatakan kesediaannya," kata Manajer RS JP, Seempa Gupta.
Diketahui, Shiv dan Babita telah dikarunia lima orang anak dan tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di wilayah Shambhu Nagar.
Baca Juga: Heboh Video Bidan Tanpa Busana di Boom Live, Menkominfo: Tolong Gunakan Ruang Digital dengan Cerdas
Penghasilan Shiv sebagai pengayuh becak masih kurang untuk membiayai seluruh anggota keluarganya, terlebih keluarganya kini terdampak pandemi.
Tak ada masyarakat yang memberitahu mereka dimana ia bisa mendapatkan pengobatan gratis bagi sang istri yang tengah hamil saat itu.***