Belum Dikonfirmasi, Intelijen AS Sebut 35 Tentara Tiongkok Tewas Saat Konflik dengan India

17 Juni 2020, 18:52 WIB
TENTARA India tengah berjaga di perbatasan wilayah India-Tiongkok.* /AFP/

PR CIREBON - India telah mengonfirmasi ada tentaranya yang tewas akibat konflik di wilayah perbatasan dengan Tiongkok, yaitu sebanyak 20 orang. Berbanding terbalik dengan India, Tiongkok hingga kini belum mengumumkan jumlah korban.

Namun menurut intelijen Amerika Serikat (AS) setidaknya ada 35 tentara Tiongkok tewas akibat pertempuran tanpa senjata di wilayah Himalaya Barat.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari US News, sumber intelijen AS menyebutkan Tiongkok tidak mengumumkan korban itu karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Jomblo akan Digaji Rp 4 Juta Setiap Harinya oleh Negara?

Tak hanya itu, Tiongkok disebut belum mengonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani, demikian menurut analisa sumber itu.

Sebelumya India mengonfirmasi ada 20 tentara mereka yang tewas akibat perang tanpa senjata api ini. Kebanyakan yang meninggal akibat luka terkena batu dan pisau.

Tiongkok dan India belakangan memang sedang dilanda konflik akibat berebut wilayah perbatasan di Himalaya Barat, lebih tepatnya di Ladakh.

Baca Juga: Sinyal Wabah Baru, Peneliti Jepang Konfirmasi Lakukan Pengujian Virus Corona pada Air Limbah

Kedua tentara bertempur sengit di Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.

Kedua negara berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi yang sebagian besar wilayah tidak berpenghuni. Tentara kedua negara berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama sekitar 3.440 km (2.100 mil).

Konfrontasi pada Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.

Baca Juga: Antisipasi Busuk dan Pecah, DSPPPA Kota Cirebon Ajukan Bantuan Telur dari Gubernur Jabar Diganti

Hal itu membuat Tiongkok marah, lalu mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan.

Kondisi ini membuat tentara kedua negara kuat di Asia itu semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan. Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: US News

Tags

Terkini

Terpopuler