Jadi Andalan di Tengah Pandemi, Topi 'Physical Distancing' buat Galeri Seni Paris Bebas Dikunjungi

9 Juni 2020, 19:00 WIB
GALERI seni 59 Rivoli di Kota Paris, Prancis gunakan sebuah topi untuk pastikan pengunjungnya praktekan kegiatan physical distancing /Instagram.com/@59rivoli

PR CIREBON - Perancis telah dikenal sebagai negara destinasi wisata yang penuh tempat menarik. Salah satunya Galeri Seni 59 Rivoli yang terletak di Kota Paris.

Suasana pandemi yang tengah melanda seluruh dunia, tak membuat pemilik galeri seni kehabisan akal. Ia memilih tetap membuka galerinya, sekaligus mencegah tersebarnya Covid-19.

Ide menarik yang dikembangkan adalah membuat sebuah topi yang didesai khusus untuk mencegah para pengunjungnya saling berdekatan.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Presiden Joko Widodo Meregang Nyawa Akibat Gantung Diri, Simak Faktanya

Desain khusus pada topi tersebut, jelas membuat para pengunjung mau tidak mau harus saling berjauhan, sekaligus dapat pula menyukseskan kegiatan physical distancing.

Melansir dari Reuters, ide ini muncul dari Dominique Pouzol yang sengaja membuat topi dengan bentuk khusus untuk mendukung pemerintah setempat dan pengelola galeri seni tersebut.

Dalam detailnya, Pouzol sengaja melebarkan bentuk topi yang juga dilengkapi sebuah sayap di bagian samping, sehingga jelas membuat pemakainya harus saling berjauhan.

Baca Juga: Bebaskan Pembelot Membangkang di Demiliterasi, Korut Pertama Kali Tak Tanggapi Panggilan dari Korsel

Lebih lanjut, Pouzol mendapatkan inspirasi dari desain topi yang digunakan di Dinasti Song, Tiongkok pada tahun 960 dan 1279.

Namun diakui Pouzol, pembuatan topi unik ini sebenarnya bukan untuk physical distancing. Pada awalnya, topik unik itu ditujukan untuk pemerintah dapat mencegah para pejabatnya membuat gosip yang mengkritisi pemerintah.

"Dulu, ini dipakai untuk mencegah pejabat publik berbisik. Jadi semenjak dulu sudah ada gagasan tentang jarak sosial," tuturnya.

Baca Juga: Kapal Tiongkok Tetap Gelar Kerja Paksa, DFW Laporkan Dua ABK Indonesia Kembali Lompat ke Laut

Bahkan, Pouzol juga membuat topi tersebut dengan berbagai macam warna, sehingga menciptakan filosofi bahwa masyarakat yang ada di dunia ini memiliki berbagai macam jenis perbedaan tanpa harus saling menjatuhkan.

"Topi itu untuk melindungi kita dari pandemi Covid-19. Tapi aku berkata pada diriku sendiri mungkin itu (topi) juga bisa melindungi kita dari, kejahatan manusia, dan orang-orang yang berpemikiran sempit," jelas Pouzol mengakhiri.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler