Dunia Butuh 2 Tahun untuk Normal Lagi Usai Covid-19, Pejabat Korea Selatan Memperingatkan

26 April 2020, 11:17 WIB
PEMERIKSAAN virus corona COVID-19 massal di Korea Selatan.* /AFP/Jung YEON-JE

PIKIRAN RAKYAT - Korea Selatan yang sempat menempati posisi kedua terbanyak kasus Covid-19 di dunia pada bulan sebelumnya, kini telah berhasil mengatasi penyebaran tersebut.

Terbukti dari bagaimana negara tersebut bisa turun pada posisi ke 30 hingga kini, dan tembahan kasus positif di negara tersebut tidak terlalu banyak seperti negara lain.

Namun dalam hal ini, pihaknya mengatakan bahwa butuh waktu dua tahun untuk membuat situasi normal kembali usai pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Peduli Tenaga Medis Covid-19, YANU Salurkan Bantuan APD ke RSUD Arjawinangun

"Beberapa ahli memperkirakan Covid-19 akan bertahan selama dua tahun, dan kita harus menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat kembali ke kehidupan pra-Covid-19 selama masa itu," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip kepada briefing.

Dalam hal ini, Korea Selatan sudah benar-benar menurunkan angka kasus Covid-19, meski kasus di negara tersebut dari bulan Februari hingga kini sudah mencapai lebih dari 10.000.

Namun meski begitu, Korea Selatan juga sudah tidak mencacat angka kematian baru dan pihaknya terus berharap angka kasus ini berada di angka 0 setiap harinya.

Korea Selatan yang cukup berhasil dalam menangani kasus Covid-19 telah melakukan pengujian tes Covid-19 secara meluas, pelacakan kontak intensif serta aplikasi pelacakan juga membantu mereka untuk menekan penyebaran virus corona di negara tersebut.

Baca Juga: Begini Penuturan dan Kronologis Penangkapan Ravio Patra versi Polda Metro Jaya

"Pemerintah sedang mempersiapkan transisi ke skema jarak rutin yang berkelanjutan dengan tujuan melakukan kegiatan sosial dan ekonomi secara teratur dan mencegah infeksi Covid-19 secara bersamaan," ujar Gang-lip.

Pedoman tersebut dilakukan dengan berbagai perilaku di berbagai bidang termasuk tempat kerja, transportasi, restoran, tempat belanja hingga tempat olahraga.

Hal itu dimulai dengan aturan umum seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan pemeriksaan suhu tubuh secara intensif juga pemberian disinfektan.

Mereka yang berpergian ke luar negeri juga selama dua minggu tidak diperkenankan untuk keluar rumah.

Baca Juga: Akibat Larangan Mudik, Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Menurun dan LPG Meningkat  

Tempat kerja pun menggunakan konferensi video, pelatihan online, pekerjaan jarak jauh, serta jam kerja yang fleksibel.

Penumpang yang menggunakan angkutan umum harus mengenakan masker dan mencoba memesan kursi di baris kosong, sementara pembayaran bergerak harus digunakan untuk taksi.

orang yang ingin datang dan makan di restoran juga harus dianjurkan untuk membawa piring pribadi dari rumah juga menjaga jarak kursi, serta lebih mengefektifkan layanan pesan antar.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa strategi tersebut hanya akan berhasil jika orang-orang memiliki kesadaran untuk tetap waspada.

Baca Juga: Produktif di Tengah Pandemi Corona, Pelajar asal Jakarta Buat Masker Kain Lukis

"Tanda bahaya terbesar di masyarakat kita yakni, menjadi ceroboh dan berpikirr bahwa risiko infeksi sudah hilang," kata direktur KCDC, Jeong Eun-kyeong, pada briefing yang terpisah.

Bahkan sekarang, Kanselir Jerman Angela Merkel telah mencontoh Korea Selatan untuk pengendalian Covid-19 di negaranya.

"Pembatasan peringatan dapat dibatalkan kembali. Jalan terbaik adalah yang hati-hati," ujar Merkel seperti yang diberitakan oleh situs The Sun.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler