Ilmuwan Sebut Virus Corona Bisa Menempel di Lantai Rumah Sakit, Sepatu Perawat Wajib Diuji

13 April 2020, 20:35 WIB
SEPATU menjadi salah satu item fashion yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan.* /PEXELS/

PIKIRAN RAKYAT- Sebuah studi baru menyebut virus corona dapat menyebar di udara hingga sejauh 13 kaki atau lebih dari 4 meter.

Studi ini diungkap langsung oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melalui laporan yang dirilis secara resmi mengatakan, penyebaran ini dua kali lebih jauh dari pedoman jarak sosial atau social distancing.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases dari agensi federal menunjukkan, penyebaran Covid-19 lebih jauh dari kebijakan resmi sebelumnya (pembatasan sosial 2 meter, red.) bahkan bisa hinggap di sepatu orang.

Baca Juga: Tak Terima Pernyataan Atep Terkait Gaji yang Tak Dibayarkan, PSKC Siapkan Langkah Hukum

Kendati demikian, para ilmuwan memberi catatan bahwa sejumlah kecil virus yang mereka temukan pada jarak ini, belum tentu menular.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs New York Post, para peneliti yang di pimpin oleh tim Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Beijing, menguji sampel permukaan udara dari unit perawatan intensif dan bangsal Covid-19 umum di Rumah Sakit Houshenshan di Wuhan.

Mereka telah menampung total 24 pasien antara 19 Februari dan 2 Maret.

Baca Juga: Cegah Warga Konsumsi Kelelawar dan Ular, Tiongkok Putuskan Ekspor Semua Hewan Primata

Para ilmuwan menemukan bahwa virus itu paling banyak terkonsentrasi di lantai bangsal, itu karena gravitasi dan aliran udara yang menyebabkan sebagian besar tetesan virus melayang ke tanah.

Risiko tinggi penyebaran juga ditemukan pada permukaan yang sering disentuh seperti mouse komputer, tempat sampah, dan tempat tidur serta kenop pintu.

Tak hanya itu, setengah dari sepatu staf medis di ICU bahkan ketika diuji positif Covid-19.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, Omset Pedagang Sate Gendong di Kabupaten Cirebon Menurun 

Lebih lanjut, CDC atau kerap dikenal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan 6 kaki untuk jarak sosial, sedangkan klaim Organisasi Kesehatan Dunia hanya 3 kaki harus cukup, kurang dari seperempat dari jarak penelitian ini menunjukkan menyebar.

Sedangkan penelitian bulan lalu mengatakan, virus itu bisa mencapai 27 kaki, Anthony Fauci, pakar penyakit menular terbaik menyebut, itu sangat menyesatkan, mengatakan bahwa penyebaran itu membutuhkan kategori ragam bersin, seperti bersin yang sangat, sangat kuat, kuat, bersin achoo, guna melakukan penyebaran virus sejauh itu.

Sementara itu, tim tersebut juga melihat apa yang disebut transmisi aerosol ketika tetesan virus begitu mengancam dan tetap mengudara selama beberapa jam, tidak seperti tetesan batuk atau bersin yang jatuh ke tanah dalam hitungan detik.

Baca Juga: Buang Rasa Penasaran, Ketahui Makna di Balik Tradisi Lempar Bunga saat Resepsi Pernikahan

Kemudian, mereka menemukan bahwa aerosol yang sarat virus sebagian besar terkonsentrasi di dekat dan hilir dari pasien hingga empat meter meskipun jumlah yang lebih kecil ditemukan di hulu hingga 2,5 meter.

"Yang menggembirakan, tidak ada anggota staf rumah sakit yang terinfeksi dan menunjukkan bahwa tindakan pencegahan yang tepat dapat secara efektif mencegah infeksi," kata peneliti.

Perlu diketahui, aerosolisasi virus corona adalah area yang diperdebatkan bagi para ilmuwan yang mempelajarinya, karena tidak jelas seberapa infeksi penyakit ini dalam jumlah kecil yang ditemukan dalam kabut ultrafine.

Baca Juga: Mengapa Kelelawar Disinyalir Menjadi Penyebab Virus Corona?  Berikut Hasil Penelitiannya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini mengecilkan risiko. Otoritas kesehatan AS telah mengadopsi garis yang lebih hati-hati dan mendesak orang-orang untuk menutupi wajah mereka dengan masker ketika di depan umum jika virus dapat ditularkan melalui pernapasan normal dan berbicara.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: New York Post WHO

Tags

Terkini

Terpopuler