Dampak Pandemi Covid-19, Omset Pedagang Sate Gendong di Kabupaten Cirebon Menurun 

- 13 April 2020, 19:15 WIB
Pedagang Sate Gendong Asini, tengah mempersiapkan sate yang dijualannya di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon.*
Pedagang Sate Gendong Asini, tengah mempersiapkan sate yang dijualannya di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon.* //PR/ EGI SEPTIADI
PIKIRAN RAKYAT - Pandemi Covid-19 di Kabupaten Cirebon yang terjadi belakangan ini berdampak pada menurunnya omset jual pedagang.
 
Seperti dirasakan pedagang sate gendong, yang kerap berkeliling di komplek Pemerintahan Kabupaten Cirebon.
 
Kepada PikiranRakyat-Cirebon.com, Asini pedagang sate gendong mengatakan, sejak terjadinya wabah Covid-19 omset jualnya menurun hingga 50 persen.
 
 
"Biasanya sehari itu bisa habis sampai dengan 20 kodi, namun sekarang di musim corona seperti ini hanya 10 kodi saja," ungkapnya saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon.
 
Asini menambahkan, disamping mereka para pegawai ada yang bekerja di rumah, bahkan jika berangka hanya setangah hari saja.
 
"Saat belum terjadinya wabah virus corona ini, dalam satu ruangan bisa pesen 10 kodi lebih, sekarang pembelinya berkurang," tambahnya.
 
 
Warga Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon ini, sudah hampir dua puluh tahun berjualan sate gendong.
 
"Setiap harinya saya berangkat pagi dan pulang sore, sekarang aja masih siang sudah pulang karena masih sepi, " ujarnya.
 
Harga untuk sate kambing setengah sampai satu kodi tambah lontong ia jual hanya Rp 35.000 dampa Rp 60.000 dan sate ayam sama lontong Rp 25.000 sampai Rp 40.000.
 
 
"Meski sepi pembeli terkadang saat pulang turun dari mobil, saya berjalan sambil berjualan menuju rumah, namun hasilnya tetap berkurang," katanya.
 
Ia berharap, semoga pandemi Covid-19 di Kabupaten Cirebon bisa segera berlalu, agar pendapatan atau omset jual sate gendong miliknya kembali seperti semula.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x