Serukan Dukungan untuk WHO, Sekjen PBB: Perangi Covid-19 dan Jaga Persatuan

10 April 2020, 13:00 WIB
SEKRETARIS Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa krisis global pandemi virus corona menjadi yang terparah sejak terjadinya Perang Dunia Kedua (PD II).* /AFP/Khaled Desouki

PIKIRAN RAKYAT- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, menanggapi isu panas perihal perselisihan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), terkait wabah Covid-19.

Guterres menyatakan dukungannya bagi WHO dalam memerangi virus corona yang kini telah menjadi pandemi global.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Reuters, Guterres mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan salah satu tantangan terberat yang dihadapi dunia dan pandemi tersebut merupakan krisis kemanusiaan.

Baca Juga: Kisah Getir di Balik Lockdown India, Ratusan Pekerja Menganggur dan Anak-anak Kelaparan

Krisis kemanusiaan yang dimaksudkan adalah adanya risiko yang memiliki konsekuensi kesehatan dan sosial-ekonomi yang cukup parah.

“Organisasi Kesehatan Dunia dengan ribuan stafnya, berada di garis depan, mendukung Negara-Negara Anggota (PBB) dan masyarakatnya, terutama orang-orang yang paling rentan,” kata Guterres.

Jajaran WHO, menurut Guterres, memilki tugas yang cukup berat saat pandemi virus corona ini berlansung. Dimana WHO harus berkerja dengan cepat menetukan langkah dan strategi terbaik guna menyelamatkan jiwa para penderita.

Baca Juga: Kebijakan Lockdown Dicabut, Ribuan Orang Mulai Berdesakan Penuhi Taman Nasional Tiongkok

Tak hanya itu, WHO juga dituntut untuk memberikan dukungan bagi mereka yang termasuk dalam kategori masyarakat rentan dengan bimbingan, pelatihan, peralatan, dan layanan substansial di saat mereka berjuang melawan virus.

“Menurut saya, Organisasi Kesehatan Dunia harus didukung, karena sangat penting bagi upaya dunia untuk memenangkan perang melawan Covid-19,” ujarnya.

Guterres juga mengisahkan kesaksiannya terkait keberanian dan tekad staf WHO ketika ia mengunjungi Republik Demokratik Kongo tahun lalu, di mana mereka bekerja dalam kondisi genting di lokasi yang sangat berbahaya.

Baca Juga: Digelar Tiga Hari, 98 Peserta Rapid Test di Cirebon Dinyatakan Negatif Covid-19 

Bagaimana para penderita melawan virus ebola yang mematikan itu dibantu langsung oleh WHO tanpa takut terinfeksi.

Pada saat itu, penurunan jumlah kasus ebola merupakan keberhasilan besar bagi WHO, sehingga tak ada kasus baru yang terdaftar dalam beberapa bulan kedepan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, penyebaran virus corona membutuhkan respon yang berbeda karena belum pernah ada sebelumnya.

Baca Juga: Dituding Layangkan Serangan Pribadi untuk Tedros, Taiwan Tuntut WHO untuk Minta Maaf

“Begitu kita membalik halaman terkait epidemi ini, harus ada waktu untuk melihat kembali dan memahami bagaimana penyakit seperti itu muncul dan menyebabkan pemusnahan begitu cepat di seluruh dunia, serta bagaimana semua yang terlibat bereaksi terhadap krisis tersebut,” paparnya.

Guterres mengigatkan untuk mengambil banyak pelajaran dan petik setiap manfaat dari penanganan ini.

Baca Juga: 3 Hal yang Harus Perusahaan Berikan pada Karyawan yang Bekerja di Kantor saat Covid-19

Hal tersebut akan sangat penting guna mengatasi tantangan yang sama secara efektif, karena bukan tak mungkin hal serupa dapat terjadi di masa-masa yang akan datang.

“Sekaranglah saatnya untuk bersatu, bagi komunitas internasional untuk bekerjasama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini yang konsekuensinya dapat menghancurkan,” ujar Guterres.

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler