PIKIRAN RAKYAT- Amerika Serikat melaporkan fenomena super spreader atau penyebaran besar yang dilakukan oleh seorang pria AS kepada 15 orang yang ada di sekitarnya.
Diketahui, pria tersebut berasal dari Chicago dan tidak mengetahui bahwa dirinya tengah terapapar virus corona, ia mengaku hanya mengalami gejala ringan dan tidak menyadari bahwa itu karena Covid-19.
Baca Juga: Menkeu RI Sri Mulyani Sebut Glenn Fredly Sosok Membanggakan untuk Indonesia
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs AFP, pria yang di rahasiakan nama dan identitasnya itu, sempat menghadiri pesta besar dan pemakanan padat orang pada akhir Februari lalu sebelum AS terpapar corona dan berlakukan lockdown.
Berdasarkan keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), menyebut bahwa pria tersebut telah memicu rantai penularan corona terhadap 15 orang lainnya, dengan tiga diantaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Viral Poster Ajakan Berhenti Total Tiga Hari Se-Indonesia, Pemerintah Sebut itu Hoaks
Diketahui, pada saat itu, Kota Chicago belum memberlakukan lockdwon hingga 21 Maret, bersamaan dengan negara bagian AS lainnya. Namun CDC menyebut, kasus penularan super spreader ini menjadi pengingat guna menetapkan kebijakan lockdwon.
Meskipun dari kasus pria Chicago ini tidak diketahui dari mana asalnya ia terpapar Covid-19, namun diyakini secara tidak sadar dirinya memiliki virus yang menyerang alat pernapasan itu.
Baca Juga: Galau Putus Cinta? Simak 7 Hal yang Wajib Dihindari Supaya Tidak Gagal Move On
CDC dalam penjelasannya menyebut, pria Chicago ini, yang disebut sebagai 'pasien indeks', awalnya makan malam bersama dari satu piring dengan dua temannya, sebelum menghadiri pemakaman.