PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo melakukan kunjungan ke Pentagon yang merupakan basis militer Amerika Serikat.
Kunjungan itu dilakukan pada Senin, 23 Februari 2020. Tepat di tengah wabah virus corona yang sedang menyerang Korea Selatan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Reuters, kunjungan itu dilakukan terkait dua hal utama, pengurangan pelatihan militer dan kesepakatan penggunaan dana bersama pangkalan militer AS di Korea Selatan.
Baca Juga: Bantu Pertumbuhan Rambut, Ketahui 4 Manfaat Bawang Putih yang Jarang Diketahui
Militer AS dan Korea Selatan mulai mempertimbangkan untuk meningkatkan kembali pelatihan bersama. Namun peningkatan kasus virus corona di Korea Selatan membuat mereka memikirkannya kembali.
Menteri Jeong juga mengakui melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan AS Mark Esper terkait penemuan 13 tentara Korea Selatan yang dinyatakan positif terkena virus corona.
Sementara itu, Otoritas Kesehatan Korea Selatan telah melaporkan 833 infeksi dengan delapan orang meninggal. Pun begitu, di area militer ditemukan 13 kasus virus corona.
“Sampai kemarin, kami memiliki 13 kasus di angkatan bersenjata Korea Selatan. Kami menganggap situasi ini sebagai sesuatu yang serius.
"Kami juga membatasi gerakan mereka di seluruh negeri," tutur Jeong dalam konferensi pers di Pentagon, Amerika Serikat.
Bahkan, Jeong pun telah menangguhkan liburan militer dan cuti tidak resmi.
Baca Juga: Mengenal 'Flexitarian', Diet Sehat yang Lebih Fleksibel dari Diet Vegan dan Vegetarian
Sebelumnya pada Senin lalu, militer AS mengatakan seorang wanita berusia 61 tahun di Korea Selatan yang dites, positif terkena virus corona telah mengunjungi pangkalan militer AS di Kota Daegu.
Wanita itu diketahui merupakan janda dari mantan anggota militer AS. Ia mengunjungi sebuah toko di pangkalan militer pada 12 dan 15 Februari lalu.
Kehadiran wanita itu menjadi infeksi pertama yang terhubung dengan Pasukan gabungan AS-Korea. Adapun tentara Amerika yang berada di semenanjung itu diperkirakan berjumlah sekitar 28.500 orang.
Baca Juga: Tekankan Setia Pada Pasangan, 14 Calon Pengantin di Kota Cirebon Ikuti Pembinaan Pra Nikah
Atas kejadian itu, pihak pasukan AS meningkatkan risiko ke tingkat tinggi di seluruh negeri. Ini mendesak pasukan AS untuk membatasi perjalanan dan menjadi hati-hati ketika bepergian keluar dari pangkalan militer.
Pun begitu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, jenderal-jenderal penting AS dan Korea Selatan tengah mempertimbangkan kembali pelatihan pos komando gabungan.
Meskipun, kedua militer akan tetap siaga di tengah kekhawatiran pada program senjata nuklir Korea Utara.
"Saya yakin bahwa kami akan tetap siap sepenuhnya untuk menghadapi ancaman apa pun yang akan kami hadapi bersama," tutur Esper menambahkan.
Kekhawatiran yang berkembang tentang dampak virus corona pada kegiatan militer AS dan Korea Selatan dilatarbelakangi ketegangan hubungan bilateral kedua negara.
Pihak militer AS meminta agar Korea Selatan mengeluarkan lebih banyak biaya untuk pangkalan militer AS, sehingga memunculkan jalan buntu di kedua belah pihak.
Baca Juga: Hindari Polemik di Masyarakat, Wali Kota Cirebon Minta DKOKP Cari Referensi Status Situs Matangaji
Adapun hal lainnya yang mendasari adalah, militer AS akan segera kehabisan dana untuk ribuan warga sipil Korea Selatan yang bekerja untuk mendukung pangkalan militer AS.***