PIKIRAN RAKYAT – Wabah virus COVID-19 masih melanda di daratan Tiongkok, terutama di Provinsi Hubei. Inilah yang membuat pemerintah tiap negara di seluruh dunia melakukan evakuasi warga negaranya dari wilayah Tiongkok.
Salah satunya adalah Ukraina, yang mengevakuasi warganya dari Provinsi Hubei. Tapi kedatangan warga Ukraina dari Hubei justru mendapat penolakan warga setempat dengan melakukan demo yang berujung kericuhan pada Kamis, 21 Februari 2020.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Reuters, demo dilakukan warga yang menetap di Novi Sanzhary disebabkan kekhawatiran mereka akan kemungkinan terinfeksi dari warga Ukraina yang baru dievakuasi tersebut
Warga Kota Nova Sanzhary berselisih dengan polisi karena mereka membakar ban dan melemparkan proyektil ke deretan bus yang mengangkut warga Ukraina dari Provinsi Hubei ke pusat karantina di sanatorium, Nova Sanzhary pada hari Kamis lalu.
Bahkan, beberapa pengunjuk rasa dan polisi terbaring terluka di tanah setelah bentrokan pecah dan setidaknya ada dua bus yang jendela-jendelanya hancur, sedangkan para pengungsi duduk di belakang tirai di dalam bus.
Warga setempat di Novi Sanzhary khawatir mereka bisa terinfeksi walaupun pemerintah berulang kali bersikeras tidak ada bahaya dan ini menjadi permohonan khusus dari Presiden Volodymyr Zelenskiy untuk warga setempat dapat tenang.
Pun begitu, warga Ukraina dari Tiongkok telah terlebih dahulu diperiksa dua kali sebelum diizinkan terbang.