Diduga karena Konten dalam Buku, Pemerintah Inggris Tarik Bantuan Dana Pendidikan untuk Palestina

25 Oktober 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi. Bantuan dana yang diberikan Pemerintah Inggris untuk rakyat Palestina belum lama ini ditarik karena konten dalam buku. /Pixabay/hosny salah

PR CIREBON - Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa mereka telah menarik bantuan dana pendidikan untuk rakyat Palestina.

Pengumuman dibuat Pemerintah Inggris itu sebagai tanggapan atas penyelidikan oleh anggota parlemen Partai Buruh Andrew Gwynne.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari jpost.com, Menteri Luar Negeri untuk Timur Tengah dan Afrika Utara James Cleverly juga ikut meninjau dana Inggris yang dialokasikan untuk pendidikan Palestina.

Baca Juga: 6 Orang Masyarakat Sipil Palestina Ditetapkan Israel sebagai Teroris, PBB Mengkritik

Penarikan dana bantuan pendidikan ini diduga karena konten buku teks Palestina yang mengandung isu sensitif.

Laporan dari Uni Eropa menemukan bahwa konten dalam buku teks Palestina memasukkan contoh-contoh antisemitisme.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa konten buku itu mendorong siswa Palestina untuk melakukan tindakan kemartiran.

Baca Juga: Cara Ubah Nama yang Salah di Kartu Keluarga, Mudah dan Tak Dipungut Biaya

Mereka tidak mengaitkan pemotongan dana Inggris dengan laporan ini, tetapi menyatakan bahwa pendanaan pendidikan dan tenaga kesehatan di Otoritas Palestina keduanya akan ditangguhkan.

Pihak pemerintahan Inggris belum memberikan alasan secara pasti mengenai penarikan bantuan dana tersebut.

Selama ini, Pemerintahan Inggris sudah banyak memberikan bantuan dana kemanusiaan Palestina yang dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga: Unggah Foto Mencium sang Istri Lesti Kejora, Rizky Billar: Cinta Adalah Perbuatan

Namun, pada masa lalu, Cleverly dan anggota pemerintah Inggris lainnya telah menyatakan keprihatinannya terkait laporan UE bahwa buku teks Palestina penuh dengan hasutan.

Diperkirakan bahwa Inggris telah menghabiskan sekitar dolar 137 juta dolar atau sekitar Rp1,9 triliun selama lima tahun terakhir untuk membayar pekerja Palestina yang bertanggung jawab atas konten dalam buku teks ini.

Namun, pendanaan Inggris untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang mengoperasikan sekolah menggunakan buku pelajaran ini, tidak terpengaruh oleh keputusan ini dan akan berlanjut seperti biasa. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: jpost

Tags

Terkini

Terpopuler