Ekonomi Negara Terancam Hilang, Vanuatu Serukan PBB Beri Solusi Konkrit Soal Perubahan Iklim

25 September 2021, 21:20 WIB
Negara Vanuatu menyerukan Mahkamah Internasional untuk memberikan pendapat mengenai perubahan iklim yang mengancam generasi mendatang. /Instagram/@vanuatu.tourisme.

PR CIREBON - Negara Vanuatu meminta pada Mahkamah Internasional agar mengeluarkan pendapat mengenai hak para generasi sekarang dan akan datang soal perubahan iklim.

Hal itu dilakukan Vanuatu agar para generasi itu terlindungi dari dampak buruk perubahan iklim.

Vanuatu merupakan negara dengan populasi sekitar 280,000 orang dan tersebar ke 80 pulau.

Negara tersebut salah satu dari lusinan negara lainnya di Kepulauan Pasifik yang menghadapi kenaikan permukaan laut.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Kian Memburuk, Singapura Berlakukan Pembatasan Pertemuan Sosial

Selain itu, mereka juga mendapat ancaman dari badai yang rutin mendatangi dan berkemungkinan menghilangkan sebagian besar ekonomi mereka.

"Menanggapi tingkat bencana akibat perubahan iklim dan kerusakan yang dihadapi negara kecil di Pasifik ini," katanya.

"Vanuatu mengakui tingkat tindakan dan dukungan untuk negara-negara berkembang saat ini, yang rentan dalam mekanisme multilateral tidak cukup," sambung pemerintah.

Baca Juga: Teuku Wisnu Kesal, Shireen Panik Mengira Softlensnya Masuk ke Atas Mata: Aku Parno Banget

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters pada Sabtu, 25 September 2021, Vanuatu akan mengerahkan inisiatif mengenai perubahan iklim melalui Majelis Umum PBB.

Sedangkan pendapat yang diberikan penasehat tak mengikat secara hukum, Vanuatu membawa bobot hukum dan otoritas moral mereka.

Lantaran mengingat status mereka sebagai pengadilan tertinggi PBB untuk perselisihan antar negara.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Indonesia 25 September 2021, Kasus Corona Per Hari Ini Bertambah 2.137 Orang

Menjelang pembicaraan iklim PBB COP26 November di Skotlandia, Vanuatu akan memperluas diplomasi dan advokasinya secara drastis.

Juga demi membangun koalisi dengan sesama Kepulauan Pasifik dan negara-negara rentan lainnya.

Caleb Pollard, presiden Pacific Islands Students Fighting Climate Change, menyampaikan tanggapan secara global selama ini hanya pembalut luka saja.

Baca Juga: Dengar Cerita Hercules 'Eks Preman Tanah Abang', Ustaz Yusuf Mansur: Dibuat Sakti oleh Allah

Solusi yang diberikan hanya sekadar mengulur waktu dan gagal memberikan perbaikan yang sebenarnya terkait perubahan iklim.

"Kita harus mengatasi krisis dengan secara sistematis menargetkan akar penyebab salah satu ancaman terbesar dan paling dekat yang kita hadapi saat ini," kata Pollard dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler