Utusan Myanmar untuk PBB Sebut Temukan 40 Jenazah di Daerah Hutan: Kami Menuntut Intervensi Kemanusiaan

6 Agustus 2021, 16:00 WIB
Kekacauan di Myanmar yang belum usai kini ditambah dengan penemuan 40 jenazah di daerah hutan, menurut utusan negara itu untuk PBB. /United Nations via Reuters/

PR CIREBON – Myanmar tengah berada dalam kekacauan yang dimulai dengan kudeta militer pada pemerintahan Aun San Suu Kyi.

Protes atas kudeta serta penegakkan demokrasi dilakukan rakyat Myanmar sejak itu, yang menyebabkan banyaknya korban akibat bentrok dengan militer.

Kini, pasukan milisi Myanmar yang memerangi militer di bagian tengah negara itu menyebut telah menemukan setidaknya 40 jenazah di daerah hutan dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Berikan Medali pada Petugas Polisi Capitol, Joe Biden: Serangan Itu Upaya untuk Membatalkan Kehendak Rakyat

Jenazah-jenazah itu termasuk beberapa yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, menurut seorang anggota milisi dan utusan Myanmar untuk PBB.

Sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, ratusan orang telah tewas ketika tentara dengan keras memadamkan protes.

Anggota milisi juga menyebut bahwa bentrokan itu sering kali dilakukan dengan tergesa-gesa dan berkelompok.

Baca Juga: Tiba di Polandia, Atlet Belarusia Buka Suara Soal Dirinya yang Dipaksa Pulang: Mereka Menyangka Saya Takut

Jenzah-jenazah tersebut ditemukan di beberapa lokasi berbeda di sekitar Kani, sebuah kota di daerah Sagaing.

Wilayah tersebut telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dan kelompok-kelompok milisi yang dibentuk oleh penentang kekuasaan militer.

Sementara itu, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, media tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut dan juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Bagikan Tip Ini untuk Orang yang Baru Jadi Pemilik Kucing, Apa Itu?

Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, utusan Myanmar untuk PBB Kyaw Moe Tun mengatakan total 40 jenazah ditemukan dan menggambarkan tiga insiden berbeda selama Juli di Kani.

Kyaw Moe Tun menggambarkan insiden itu sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ia menyerukan Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk memberlakukan embargo senjata global terhadap militer Myanmar.

Baca Juga: Prediksi Shio Hari Ini, 6 Agustus 2021: Kuda Coba Bicarakan Masalah, Naga Percaya Diri

“Tidak ada tanda-tanda meredanya kekejaman, pembunuhan, penangkapan yang dilakukan oleh militer,” katanya.

“Kami menuntut intervensi kemanusiaan mendesak dari komunitas internasional sebelum terlambat,” ia menambahkan.

Pertempuran di daerah Sagaing sekarang sebagian besar telah berhenti dan tidak jelas apakah lebih banyak jenazah akan ditemukan, menurut seorang anggota milisi Kani yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta 6 Agustus 2021, Libra Senang dengan Pekerjaan, Sagitarius Tertarik dengan Perempuan

“Sebagian besar penduduk desa di daerah terpencil telah melarikan diri ke kota terdekat,” ungkapnya, menuduh militer dan milisi pro-junta saingannya melakukan pembunuhan dan penjarahan.

Anggota milisi juga menyebutkan jumlah total jenazah sejauh ini sekitar 40, ditemukan pada beberapa kesempatan.

Sebuah buletin informasi militer tertanggal 30 Juli mengatakan pasukan keamanan telah diserang oleh sekitar 100 ‘teroris’ dengan senjata ringan di dekat desa Zeepindwin di Kani.

Baca Juga: Dinar Candy Resmi Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi: Ancaman Hukuman 10 Tahun atau Denda Rp5 Miliar

Dikatakan tentara telah membalas dan sembilan jenazah telah diambil bersama dengan senapan berburu, ranjau buatan sendiri dan sebuah granat.

Pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 946 orang sejak kudeta, menurut Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, sebuah kelompok aktivis yang berbasis di Thailand.

Militer membantah penghitungan itu dan juga mengatakan banyak anggota pasukan keamanan telah tewas.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler