Usai Pemakaian Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca, Regulator Inggris Temukan Total 30 Kasus Pembekuan Darah

2 April 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca./ /Reuters/Dado Ruvic

PR CIREBON - Regulator Inggris pada Kamis 1 April 2021 mengungkapkan pihaknya telah mengidentifikasi 30 kasus peristiwa pembekuan darah langka setelah penggunaan vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca.

Dilansir Cirebon.Pikiran-rakyat.com dari Reuters, jumlah yang dipaparkan regulator Inggris tersebut diketahui 25 lebih banyak dari yang dilaporkan sebelumnya.

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris mengatakan, tidak menerima laporan peristiwa pembekuan setelah penggunaan vaksin yang dibuat oleh BioNTech SE dan Pfizer Inc.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri Hirup Asap Arang, Seorang Wanita di Malaysia Ditemukan Tewas Dalam Mobil

Pejabat kesehatan mengatakan mereka masih percaya bahwa manfaat vaksin dalam pencegahan Covid-19 jauh lebih besar daripada kemungkinan risiko pembekuan darah.

Beberapa negara membatasi penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Sementara yang lain telah melanjutkan inokulasi, karena investigasi terhadap laporan pembekuan darah yang jarang terjadi, dan terkadang parah, terus berlanjut.

Baca Juga: Kiwil Sempat Poligami 3 Wanita, Rohimah Akui Tidak Ada Rasa Benci Pasca Cerai: Hubungannya Baik-baik Saja

Pada 18 Maret 2021 lalu, regulator obat-obatan Inggris mengatakan bahwa ada lima kasus pembekuan darah otak yang langka.

Jumlah tersebut muncul usai 11 juta suntikan yang sudah diberikan.

Pada hari Kamis 1 Maret 2021, pihaknya menghitung 22 laporan trombosis sinus vena serebral dan penyakit pembekuan otak yang sangat langka.

Baca Juga: Cara Mengatasi Masalah Tidur yang Berlebihan, Salah Satunya Ubah Kebiasaan Alarm

Selain itu, ada delapan laporan peristiwa pembekuan lainnya yang terkait dengan trombosit darah rendah.

Jumlah tersebut muncul dari total 18,1 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZenec yang sudah diberikan.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler